uwie
Tema : PROMOSI
Masalah : Bagaimana Manfaat Promosi Dalam Meningkatkan Produksi
Judul : Manfaat Promosi Dalam Usaha Untuk Meningkatkan Produksi Pada Asuransi Jasa Indonesia Cabang Medan
Penulis : Friska
Tahun : 2004

Latar Belakang Masalah
Sejak beberapa abad yang lalu pada waktu penduduk dunia belum sepadat zaman sekarang, tehnik daripada produksi dan pengangkutan masih bersifat sederhana, dalam keadaan demikian kemampuan memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat masih sangat terbatas. Keadaan perekonomian ini dinamakan "economics ot scarcity", dalam keadaan ini fungsi penjualan tidak ada dan tidak menjadi masalah sehingga usaha-usaha untuk lebih mendekatkan hubungan antara produsen dan konsumen atau penjual dan pembeli belum begitu memegang peranan penting.
Untuk itu diperlukan aktivitas-aktivitas promosi yang dapat mendekatkan hubungan antara produsen dan konsumen, agar barang-barang atau jasa-jasa yang dihasilkan dapat dengan mudah dan lancar sampai ke tangan konsumen. Jadi dengan berkembangnya keadaan perekonomian ini maka promosi menjadi lebih penting artinya bahkan harus dijadikan pedoman bagi aktivitas- aktivitas lainnya dalam perusahaan. Dengan demikian suatu perusahan yang ingin mempertahankan kelangsungan hidupnya haruslah berorientasi terhadap pasar artinya tindakan yang dilakukan dalam perusahaan harus disesuaikan dengan gejala-gejala yang terdapat di dalam pasar. 

Tujuan penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui produksi dan pemasaran yang dijalankan.
2. Untuk mengetahui promosi yang dilaksanakan oleh perusahaan.
3. Untuk mengetahui bagaimana manfaat promosi dalam meningkatkan produksi dan pemasaran.

Metodologi
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Asuransi Jasa Indonesia Cabang Medan. Pemilihan objek ini adalah secara sengaja dimana penulis/peneliti tertarik mengenai mesalah promosi pada perusahaan asuransi.
2. Model
• Persamaan regresi Linier sederhana.
Model umum yang menggambarkan hubungan enters x dan y, dan setelah melalui proses perhitungan akan diperoleh hubungan fungsional antara variabel x dan variabel y. Bila hubungan fungsi onal meliputi dua variabel, maka disebut regresi sederhana.
• Selanjutnya untuk mengukur kuat tidaknya antara variabel x dan variabel y melalui koefisien korelasi dapat diukur melalui koefisien korelasi dengan persamaan Y = a + bX
dimana:
a = intercept coefficient (Konstanta); b = koefisien arah = koefisien regresi = besarnya pengaruh X terhadap Y.
• Sehubungan dengan pemecahan korelesi fungsional antara promosi dan produksi premi, maka metode linier sederhana yang digunakan adalah jumlah kwadrat terkecil atau yang disebut dengan Least Square Method, ialah suatu metode untuk memperoleh nilai a dan b berdasarkan observasi sedemikian rupa sehingga jumlah kwadrat dari error tersebut minimum.

Hasil Penelitian
"Koefisien korelasi (r) dapat dianggap sebagai pengukuran yang berguna tentang hubungan enters x dan y bila trend dari titik titik kordinat dalam diagram pancar membentuk suatu garis linier. Bila trens r yang mendeketi O berarti tidak terdapat hubungan antara x dan y. Dalam hal sedemikian itu, x dan y dapat dianggap sebagai veriabel- variabel independend. Bila r mendekati l; atau -1, y sebetulnya berhubungan erat dengan x". Meskipun nilai konstanta a dan koefisien regressi b telah diperoleh tetpi ini bukanlah nilai yang sebenarnya, karena dalam nilai masing-masing komponen tersebut masih terdapat kesalahan beku/standard error (Se), dimana kesalahan dari konstanta a sebagai perkiraan dari A disebut Sa dan kesalahan baku dari koefisien regressi b sebagai perkiraan dari b disebut Sb. Dimana r2 = Coeficient determination yang menggambarkan secara persentase besarnya pengaruh promosi atau variabel x terhadap produksi premi atau variabel y. sedangkan 1 - r2 = Coefficient of non determination yang menggambarkan pengaruh peningkatan produksi premi yang bukan disebabkan oleh karena peranan promosi, tetapi disebabkan faktor-faktor lain. Maka dapatlah dikatakan bahwa korelasi/hubungan antara variabal X dan variabal y adalah kuat dan positip. Jadi dengan demikian berarti bahwa produksi premi PT. Asuransi Jasa Indonesia akan terjadi seirama dengan aktifitas promosi yang dijalankan, dimana dengan terjadinya kenaikan pada aktifitas promosi maka kenaikan pada produksi premi juga akan terjadi. Untuk pengujian hipotesis tentang koefisien Breast tersebut akan digunakan distribusi (t -test) dimana derajad kebebasannya (degrre of freedom) adalah sebesar n-2, sedangkan interval keyakinan ( level of significant) adalah sebesar 95%.

Kesimpulan
• Persamaan garis regressi yang diperoleh adalah y = 231,148 + 119 x. persamaan ini mempunyai ko-eficiant arah yang positip seperti yang diharapkan yaitu sebesar; b = 119, yang berarti bahwa setiap pertambahan biaya promosi sebesar Rp 1,- dapat meningkatkan produksi premi sebesar Rp.119,- sedangkan konstanta a sebesar 231,148 berarti apabila x = 0 (tidak ada promosi) maka produksi premi sebesar Rp.231, 148.
• Antara biaya promosi dengan produksi premi terhadap hubungan yang amat begitu kuat. Hal ini terbukti dari hasil analisis korelasi atau r sebesar 0,99 artinya kenaikan/penurunan biaya promosi setidaknya akan berpengaruh terhadap kenaikan/ penurunan produksi premi.
• Untuk mengukur keeratan hubungan antara biaya promosi dengan produksi premi digunakan perhitungan Co-efficient of determinan atau r2. Sebesar 91% artinya 91% kenaikan produksi premi adalah disebabkan oleh karena usaha promosi. Co-efficient of non determinant sebesar 3% artinya adanya kenaikan produksi premi disebabkan oleh faktor-faktor yang lain.
• Standard error of regressian diperoleh sebesar 32,28.
• Untuk menguji kebenaran digunakan tes regressi dengan model t - test. Melalui pengujian ini diperoleh bahwa t observasi = 12,17. t - tabel = 2,353 dan masing-masing nilai tersebut berada pada daerah penolakan Ho. Dengan demikian hipotesis observasi (Ho) ditolak. berarti hipotesis alternatif (Ha) dapat diterima. Artinya adanya pengaruh yang positip dari biaya promosi terhadap produksi premi.

Saran
• Perusahaan perlu mempertinggi pengetahuan teknik asuransi maupun non teknik dari para pegawai dengan mengatakan pendidikan diluar jam kerja.
• Perusahaan hendaknya dapat memberikan gambaran kepada para penjual mengenai kesempatan, nilai dan hadiah yang akan di terimanya bila ia berhasil dengan baik dalam memasarkan jasa tersebut.



0 Responses

Posting Komentar