uwie
OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian
3.1.1 Unit Pengamatan
Dalam menyusun penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada PT. Unilever Indonesia di Jakarta. Perusahaan ini bergerak dalam bidang konsumtif, dimana perusahaan memproduksi berbagai produ k konsumsi. Masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah mengenai pengaruh Promosi terhadap Brand Image. Objek penelitian ini diajukan oleh penulis yang mempunyai pendapat bahwa kegiatan promosi yang dilakukan suatu perusahaan berpengaruh terhadap brand image dari suatu produk yang dimiliki perusahaan.
Pada penelitian ini yang akan dijadikan sebagai objek adalah 10 ibu rumah tangga di daerah Pondok Bambu rt 01/04, Jakarta-Timur. Alasan penulis menjadikan 10 ibu rumah tangga di daerah Pondok Bambu rt 01/04, Jakarta-Timur sebagai objek penelitian adalah karena mereka merupakan konsumen yang paling potensial diantara ibu rumah tangga yang lainnya, terutama melihat gaya pergaulan ibu rumah tangga di daerah Pondok Bambu rt 01/04, Jakarta-Timur sekarang.
3.1.2 Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Unilever adalah perusahaan yang bergerak dibidang usaha memproduksi barang-barang kebutuhan pokok yang snagat dibutuhkan konsumen sehari-hari. PT. Unilever berpusat di London dan Rotterdam. Cabang-cabang Unilever banyak tersebar diseluruh dunia dan beroperasi di 75 negara termasuk Indonesia. Di Indonesia PT. Unilever berkantor di Jakarta didirikan pada tahun 1933 pada saat itu milik negara Belanda pada tahun tersebut PT. Unilever hanya terdiri dari pabrik sabun dan pabrik margarin, setelah tahun 1942 baru berdiri pabrik kosmetika di Surabaya tepatnya di Jalan Ngagel. Pada tahun 1967 dikeluarkan CV. PMA No.1/1967 dan pada tahun 1980 PT. Unilever merupakan perusahaan gabungan atau Join Venture dengan struktur modal sebagai berikut: penanaman modal asing 85% dan dari masyarakat Indonesia 15%. Pada tahun 1983 pabrik kosmetika (Elidagibbs) dipindah kejalan Rungkut Industri Surabaya.
3.1.3 Produk Yang Dihasilkan Perusahaan
Secara garis besar produk Perusahaan Unilever dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok produk, yaitu :
·        Produk Detergen 
Ø Rinso, Powder, Omo, Super Busa
Ø Lux, Lifebuoy, Brisk
Ø Vim Powder, Vim Liquid, Sunlight Liquid
·        Produk Makanan
Ø Blueband, Delfia
Ø Royco, Minyak Samin
·        Produk Kosmetik
Ø Pepsodent, Signal, Mentadent, Closeup
Ø Brisk, Sunsilk, Conditioner, Clear, Demention
Ø Rexona, Vinolia TS, Vinolia SC, AMD/Serimpi, Citra, Impulse
Perusahaan mengambil kebijakan bahwa didalam setiap produk line terdiri dari beberapa jenis merek, ukuran, isi dan warna. Hal ini dilakukan perusahaan, agar dapat mencapai berbagai tingkatan konsumen dan bagi kepuasan konsumen sendiri akan memiliki banyak alternative dalam memilih produk sesuai dengan selera dan daya belinya.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
3.2.1 Metode yang digunakan
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif. Metode deskriptif  bertujuan membuat pencandraan (deskripsi) secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Dan metode verifikatif bertujuan untuk mengecek kebenaran hasil penelitian yang dilakukan terdahulu atau sebelumnya.
3.2.2 Variabel
Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel yaitu variabel x dan variabel y. di dalam penelitian ini yang merupakan variabel bebas /independent adalah promosi dan variabel tidak bebas/dependent adalah brand image.
3.2.3 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
·        Sumber Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dari :
1.        Data Primer
Yaitu data yang diperoleh langsung dari objek terkait yaitu
a.     Sejarah singkat perusahaan
b.     Kuesioner
2.        Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh dari library research dengan mempelajari literatur-literatur dari buku-buku perpustakaan, catatan-catatan kuliah, dan dari referensi-referensi yang berhubungan dengan PROMOSI.
·        Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah
1.     Studi Kepustakaan (Library Research)
Merupakan penelitian secara teoritis guna memproleh data sekunder yang dilakukan untuk mendapatkan teori yang diperlukan sebagai landasan bagi penyusunan jurnal ini.
2.     Teknik kuesioner
Kuesioner yang berisikan seputar pertanyaan mengenai pasta gigi Pepsodent yang dibagikan kepada 10 ibu rumah tangga untuk diisi dan dijawab sesuai dengan pendapat masing-masing ibu rumah tangga terhadap promosi dan brand image yang ada dibenak konsumen (para ibu rumah tangga).
3.2.4 Teknik Penarikan Sampel 
Teknik penarikan sample yang digunakan adalah non probability sampling, yaitu dimana menurut Purwadi (2000:137) dikatakan bahwa teknik ini memberikan kebebasan kepada peneliti untuk menentukan anggota populasi yang masuk kedalam sample.
3.2.5 Rancangan Analisis dan Hipotesis
·        Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis
Data yang diperoleh dari hasil penelitian kemudian diolah dan dianalisis dengan menggunakan 2 macam metode analisis data yaitu :
1.     Analisis Kualitatif
Yaitu data yang tidak berbentuk angka, lebih banyak berupa narasi, deskripsi, cerita, dokumen tertulis dan tidak tertulis (gambar,foto).
2.     Analisis Kuantitatif
Yaitu suatu analisis data dengan menggunakan rumus-rumus statiska berupa metode Chi Square dan Uji Skala Linkert.
3.2.6 Rancangan Analisis Data (Validitas dan Reabilitas)
·        Validitas
Menggunakan rumus teknik korelasi “Product Moment”
  • ·        Reabilitas
             Menggunakan teknik dari Cronbach Alpha

 
Rumus varians yang digunakan
       Dimana :
n        = jumlah responden
X       = nilai skor yang dipilih

3.2.7 Uji Korelasi dan Skala Linkert
·        Koefisien Korelasi (r/R)
Adalah koefisien yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel X dan Y.
Menggunakan korelasi Rank Spearman
 
Dimana :
          rs       : koefisien korelasi Rank Spearman
              : jumlah kuadrat dari selisih ranking antara dua variabel
          n        : banyaknya data (jumlah sampel/responden)
Apabila dalam penelitian ditemukan dua subjek atau lebih yang mempunyai nilai yang sama, maka rumus yang digunakan



Dengan ketentuan :
Dimana Tx dan ty berturut-turut adalah banyaknya nilai pengamatan x dan banyaknya nilai pengamatan y yang berangka sama untuk suatu peringkat.

Dimana :
t        : banyaknya observasi yang mempunyai angka sama pada suatu rangking tertentu. Nilai rs ini dapat bervariasi antara -1 sampai +1.
Dengan ketentuan rs sebagai berikut :
rs = 0 atau mendekati 0
maka hubungan antara kedua variabel sangat lemah atau tidak ada hubungan sama sekali.
rs = +1 atau mendekati +1
maka hubungan antar kedua variabel dikatakan sangat kuat dan searah, artinya kenaikan atau penurunan nilai X akan terjadi bersamaan dengan kenaikan atau penurunan nilai Y.
rs = -1 atau mendekati -1
maka hubungan antara kedua variabel dikatakan sangat kuat dan berlawanan arah, artinya kenaikan nilai X akan terjadi bersama-sama dengan penurunan nilai Y atau sebaliknya.


Batas-batas nilai korelasi


 
  • ·        Koefisien Determinasi
             Koefisien Determinasi (R²) bertujuan mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat.
Keterangan :
Kd     : Koefisien Determinasi
r        : Nilai Koefisien Korelasi

·        Uji Hipotesis
Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan penulis sebelumnya, dimana hipotesis tersebut dapat diterima atau ditolak.


keterangan ;
n        : jumlah data
r        : koefisien korelasi
langkah-langkah uji hipotesis :
Ho     :  ≤ 0 ; menunjukkan tidak terdapat pengaruh antara Promosi dengan Brand Image
Ha     :  > 0 ; menunjukkan terdapat pengaruh antara Promosi dengan Brand Image

Kriteria keputusan :
Ø Jika t hitung > t table, maka Ho ditolak dan Ha diterima
Ø Jika t hitung < t table, maka Ho diterima dan Ha ditolak
Ø Taraf signifikan (µ) = 5%
Ø Derajat bebas (db) = n-2

·        Uji Skala Linkert
Adalah pengujian yang dirancang untuk memungkinkan pelanggan menjawab dalam berbagai tingkatan pada setiap butir yang menguraikan tingkat pengaruh promosi terhadap brand image.
Untuk keperluan analisis ini, penulis mengumpulkan dan mengolah data yang diperoleh dari kuesioner dengan cara memberikan bobot penilaian dari setiap pernyataan berdasarkan Skala Likert diantaranya sebagai berikut :
1.     Jawaban sangat setuju, skor 5
2.     Jawaban setuju, skor 4
3.     Jawaban kurang setuju, skor 3
4.     Jawaban tidak setuju, skor 2
5.     Jawaban sangat tidak setuju, skor 1
Skala tersebut diatas, penulis lakukan untuk pertanyaan kuesioner yang bersifat positif sehingga tidak ada pertanyaan yang bersifat negatif (jebakan).







.


uwie
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Dasar
2.1.1 Pengertian Manajemen
Menurut Hasibuan (2001:1) Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Manullang (2001:1) Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan sumber daya, terutama sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan bersama terlebih dahulu. Kesimpulan dari pengertian manajemen (Andre Julianto:2006) adalah :
• Adanya suatu tujuan yang hendak dicapai yang sebelumnya telah ditetapkan terlebih dahulu, sebelum melakukan suatu aktivitas atau kegiatan.
• Merupakan salah satu faktor untuk menentukan dalam pencapaian tujuan suatu kegiatan.
• Sebagai alat yang memudahkan individu, organisasi, dan masyarakat dalam mencapai suatu tujuan yang diharapkan.
2.1.2 Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler 1997 : 8). Stanton menyatakan bahwa pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan – kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menetukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial (Dharmmesta dan Irawan, 2001:5).

2.1.3 Pengertian Promosi
Menurut Kotler (2000:145) Promosi adalah komunikasi dari para pemasar yang menginformasikan, membujuk dan mengingatkan calon pembeli suatu produk dalam rangka mempengaruhi pendapat mereka atau memperoleh suatu respons. Menurut Tjiptono (1999:221) Promosi adalah bentuk aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk, dan atau mengingtkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan bersangkutan.
Kesimpulan dari uraian pengertian diatas adalah Promosi adalah bersangkutan dengan metode komunikasi yang ditujukan kepada pasar yang menjadi target tentang produk yang tepat yang dijual pada tempat yang tepat dengan harga yang tepat. Promosi mencakup penjualan oleh perseorangan, penjualan massal dan promosi penjualan.

2.1.3.1 Tujuan Promosi
Tujuan dasar dilaksanakannya promosi adalah untuk mempengaruhi konsumen supaya membeli produk yang dihasilkan penjual. Suatu promosi yang dilaksanakan tanpa mempunyai tujuan sama saja dengan melaksanakan pekerjaan yang sia- sia. Tujuan promosi merupakan dasar dalam membuat keseluruhan program promosi yang akan dijalankan oleh perusahaan dalam rangka mencapai apa yang diinginkannya, kemudian akan menyusul langkah-langkah selanjutnya. Sebenarnya setiap perusahaan yang memiliki program promosi bila dilihat secara nyata bahwa tujuan daripada promosi masing-masing sering tidak sama rata sama lainnya. Akan tetapi pada umumnya suatu promosi mempunyai tujuan antara lain sebagai berikut :
1. Penampakkan
Salah satu tujuan penting dari promosi adalah promosi tersebut harus dapat menyampaikan pasan pads sejumlah calon pembeli yang dituju atau yang ditargetkan, dengan demikian perusahaan harus memilih yang dapat dicapai ke pembeli yang dituju tersebut. Dalam rangka penampakkan ini perlu diperhatikan langkah lengkah sebagai berikut :
􀂙 Menentukan calon pembeli yang dituju atau yang di targetkan.
􀂙 Menentukan jumlah calon pembeli yang dituju.
􀂙 Memilih media yang paling sesuai untuk dapat mencapai calon pembeli tersebut.
2. Perhatian
Cara yang dapat dilakukan untuk menarik perhatian calon pembeli misalnya memberikan sponsor untuk suatu acara tertentu, penggunaan orang yang sudah popular di mata masyarakat dalam reklamenya, menonjolkan apa yang lebih menjadi keistimewaan produknya yang tidak terdapat pada produk lainnya, dan lain sebagainya.
3. Pemahaman
Tujuan promosi lainnya dari promosi ialah pemahaman yang dicapai pada waktu calon pembeli menginterpretasikan pesan yang sampai kepadanya. Calon pembeli sering kali tidak dapat memahami promosi yang tidak direncanakan dengan baik atau yang dapat menarik perhatian, kadang-kadang perubahan dari media yang digunakan dapat menyebabkan pesan yang disampaikan menjadi tidak jelas sehingga dalam merubah penggunaan media kita juga harus melibat apakah perlu diadakan perubahan pesan.
4. Perubahan Sikap
Setelah promosi dapat dipahami oleh calon pembeli, maka perusahaan mengharapkan suatu tanggapan dari calon pembeli terhadap promosi tersebut. Setiap perusaan harus menyesuaikan promosinya dengan produk yang dihasilkannya untuk dapat merubah sikap calon pembeli yang ditujunya, misalnya perubahan agar pembeli mengalihkan pembeliannya dari produk perusahaan lain ke produk yang dihasilkan oleh perusahaannya.
5. Tindakan :
Sesuai dengan tujuan akhir promosi adalah untuk meningkatkan hasil perusahaan melalui peningkatan hasil penjualan, maka tujuan promosi yang paling penting adalah untuk dapat menimbulkan tindakan dari calon pembeli yang ditujunya, karena hal ini menandakan berhasil atau tidaknya suatu promosi.

2.1.3.2 Bentuk-bentuk promosi
• Publik presentation (penunjukkan umum), yaitu ditujukan kepada masyarakat umum, oleh karena itu thema dan cara penyajiannya harus mempunyai sifat- sifat standard yang dapat dimengerti oleh masyarakat umum secara keseluruhan dengan menggunakan motif pembelian dengan demikian masyarakat dapat mengerti maksud advertensi tersebut.
• Pervesiveness/penembusen, yaitu dapat dilaksanakan beberapakali sehingga dapat meresap kepada konsumen, serta dapat dibedakan dari advertensi yang dilakukan oleh perusahaan lain.
• Amplified expressiveness (menyebar luaskan yang mengandung pengertian banyak) , yaitu dapat memberikan kesan yang kemudian disebarluaskan oleh pendengar, misalnya advertensi melalui radio oleh karena sering didengar maka akan dapat menimbulkan kesan bagi pendengar, yang kemudian disebarkannya ke pendangar yang lain.
• Impersonality (tidak bersifat seseorang) , yaitu tidak bersifat pribadi atau ditujukan kepada umum, kelemahannya ialah kurang dapat menimbulkan adanya transaksi penjualan.

2.1.3.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Promosi
Perusahaan harus dapat menentukan bagaimana kombinasi dari advertensi, penjual perorangan, promosi penjualan dan publisitas yang paling tepat bagi perusahaannya, meskipun hal ini merupakan suatu pekerjaan yang sulit karena, tidak diketahuinya secara pasti sampai sejauh mana advertensi dan alat promosi lsinnya dapat membantu mencapai tingkat yang diharapkan tapi kita harus mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi promosi. Menurut Drs. Basu Swastha D.H. dan Drs. Ira wan MBA faktor-faktor yang mempengaruhi efektif tidaknya promosi antara lain adalah :
(1) Besarnya dana yang dipasarkan untuk promosi
(2) Sifat pasar.
(3) Jenis produk yang dipasarkan
(4) Tahap-tabap dalam siklus kehidupan barang.

2.1.3.4 Brand Image
Berikut adalah beberapa pengertian dari Brand Image :
Menurut Kertajaya (1999:456) Brand Image adalah sekumpulan asosiasi yang terbentuk dalam benak konsumen.
Menurut Kotler (2003:206) The set of beliefs about a brand make up the brand image.
Menurut Temporal (2001:51) Brand Image is how the brand is seen.
Brand Image sangat penting untuk strategi pemasaran dalam sejumlah cara yaitu :
• Image dapat dibuat sebagai tujuan dalam strategi pemasaran
• Image dapat dipakai sebagai suatu dasar untuk bersaing dengan merek lain dari produk yang sejenis
• Brand Image juga dapat membantu membaharui penjualan suatu merek
• Brand Image dapat digunakan untuk mengevaluasi efek kualitas dari strategi pemasaran
• Brand Image dapat dihasilkan dari faktor-faktor lain diluar usaha strategi pemasaran

2.1.3.5 Pengaruh Promosi Terhadap Brand Image
Keputusan nama merek dan keputusan strategi yang akan digunakan harus dipertimbangkan dengan matang karena semua pertimbangan tersebut pada akhirnya akan mengarah pada citra merek (Brand Image) dari suatu produk yang juga akan berdampak pada perusahaan. Hal ini berdasarkan pada pertimbangan atau menyeleksi dengan membandingkan perbedaan yang terdapat pada beberapa merek, sehingga merek yang penawarannya sesuai dengan kebutuhan akan terpilih.
Oleh karena itu, penilaian baik atau buruknya brand image sangat ditentukan oleh kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan, semakin optimal kegiatan promosi yang dilakukan maka semakin baik brand image akan terbentuk, dan begitu pula sebaliknya. Dengan semakin seringnya kegiatan promosi dilakukan oleh perusahaan, maka brand image dari suatu produk akan lebih diingat dan menempel dibenak konsumen, sehingga brand image dari produk tersebut akan terbentuk.

2.2 Penelitian Sejenis
Penelitian sejenis dilakukan oleh peneliti lain yang memiliki kesamaan pada pokok masalah atau variabel, yaitu
Manfaat Promosi Dalam Usaha Untuk Meningkatkan Produksi Pada Asuransi Jasa Indonesia Cabang Medan (Friska:2004) menyimpulkan bahwa "Koefisien korelasi (r) dapat dianggap sebagai pengukuran yang berguna tentang hubungan enters x dan y bila trend dari titik titik kordinat dalam diagram pancar membentuk suatu garis linier. Bila trens r yang mendeketi O berarti tidak terdapat hubungan antara x dan y. Dalam hal sedemikian itu, x dan y dapat dianggap sebagai veriabel- variabel independend. Bila r mendekati l; atau -1, y sebetulnya berhubungan erat dengan x". Meskipun nilai konstanta a dan koefisien regressi b telah diperoleh tetpi ini bukanlah nilai yang sebenarnya, karena dalam nilai masing-masing komponen tersebut masih terdapat kesalahan beku/standard error (Se), dimana kesalahan dari konstanta a sebagai perkiraan dari A disebut Sa dan kesalahan baku dari koefisien regressi b sebagai perkiraan dari b disebut Sb. Dimana r2 = Coeficient determination yang menggambarkan secara persentase besarnya pengaruh promosi atau variabel x terhadap produksi premi atau variabel y. sedangkan 1 - r2 = Coefficient of non determination yang menggambarkan pengaruh peningkatan produksi premi yang bukan disebabkan oleh karena peranan promosi, tetapi disebabkan faktor-faktor lain. Maka dapatlah dikatakan bahwa korelasi/hubungan antara variabal X dan variabal y adalah kuat dan positip. Jadi dengan demikian berarti bahwa produksi premi PT. Asuransi Jasa Indonesia akan terjadi seirama dengan aktifitas promosi yang dijalankan, dimana dengan terjadinya kenaikan pada aktifitas promosi maka kenaikan pada produksi premi juga akan terjadi. Untuk pengujian hipotesis tentang koefisien Breast tersebut akan digunakan distribusi (t -test) dimana derajad kebebasannya (degrre of freedom) adalah sebesar n-2, sedangkan interval keyakinan ( level of significant) adalah sebesar 95%.
Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Kendaraan Bermotor Yamaha Mio (Asih Purwanto:2008) menunjukkan bahwa Berdasarkan hasil uji validitas instrument dari keempat variabel yaitu kualitas produk, promosi, desain dan keputusan pembelian seperti pada tabel diatas menunjukkan bahwa dari seluruh butir semuanya valid, karena nilai r hitung (korelasi) lebih besar dari r tabel. Setelah dilakukan uji validitas dan diperoleh butir pernyataan yang valid, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan rumus Cronbach Alpha. Keputusan untuk mengetahui bahwa instrument adalah reliable jika nilai r Alpha > 0,6. Dari hasil uji reliabilitas instrument menunjukkan bahwa keempat variabel yaitu kualitas produk, promosi, desain dan keputusan pembelian adalah reliabel karena nilai r Alpha > 0,6. semua variabel independen memiliki nilai tolerance lebih dari 0.1 (10%), artinya tidak ada korelasi antar variabel bebas yang nilainya lebih dari 95%. Hasil perhitungan juga menunjukkan bahwa semua variabel bebas memiliki VIF kurang dari 10 (<10). Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada gejala multikolinearitas dalam model regresi yang digunakan.
Analisis Pengaruh Daya Tarik Promosi Terhadap Minat Beli (Ndaru Kusuma Dewa:2009) Hasil penelitian dengan menggunakan data empiris menunjukkan bahwa daya tarik promosi yang diukur dengan sebelas indikator yang meliputi isi materi iklan yang jelas, isi materi iklan yang lengkap, iklan mudah mendapat perhatian, iklan mudah dipahami, adanya referensi informasi tambahan pada iklan, pemakaian ikon Xcvii artis sebagai bintang iklan, jingle StarOne mudah diingat, gaya iklan yang atraktif, bahasa iklan yang provokatif, iklan yang membuat penasaran, dan lirik yang mengena terbukti memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen.

2.3 Hipotesis
Berdasarkan hasil penelitian dari jurnal terkait sebelumnya diatas hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
• Diduga promosi berpengaruh signifikan terhadap PT Unilever Indonesia Tbk sebagai produsen pasta gigi Pepsodent.
• Diduga Brand Image mempunyai pengaruh terhadap tingkat penerimaan Pepsodent di kalangan 10 ibu rumah tangga di daerah Pondok Bambu rt 01/04, Jakarta Timur.
• Diduga promosi mempunyai pengaruh paling dominan terhadap Brand Image dikalangan 10 ibu rumah tangga di daerah Pondok Bambu rt 01/04, Jakarta Timur.
Ho : Menunjukkan tidak terdapat pengaruh antara Promosi dengan Brand Image.
Ha : Menunjukkan terdapat pengaruh antara Promosi dengan Brand Image.