uwie
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam perkembangannya saat ini, teknologi telekomunikasi dan informasi tidak hanya menjadi instrumen peningkatan efektifitas dan efisiensi bisnis, tetapi juga telah menjadi area bisnis yang menggiurkan, yang banyak diperebutkan pelaku usaha karena potensi luar biasa yang dikandungnya (Iqbal:2002). Oleh karena itu, mau tidak mau produsen mengembangkan berbagai macam cara dalam memenuhi tuntutan dan kepuasan konsumen.
Antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya memiliki cara yang berbeda didalam memasarkan produknya. Untuk menarik konsumen, perusahaan tidak hanya menawarkan produk yang memiliki kualitas atau harga yang bersaing tetapi produk tersebut juga harus memiliki komunikasi baik terhadap konsumen. Maksudnya perusahaan harus melakukan berbagai upaya didalam mempromosikan produknya sehingga konsumen merasa tertarik dan akhirnya tujuan perusaan dapat tercapai. Adapun tujuan umum dari perusahaan yaitu memperoleh laba dan mengembangkan usaha serta mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
Menurut salah satu riview jurnal (Friska:2004) melakukan studi tentang Manfaat Promosi Dalam Usaha Untuk Meningkatkan Produksi Pada Asuransi Jasa Indonesian Cabang Medan, dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa kenaikan pada aktifitas promosi menyebabkan kenaikan pada aktifitas produksi premi.
Misalkan, pada kelangsungan hidup perusahaan Unilever yang terus bertahan dan sekaligus merupakan obyek dari penelitian. Selain keragaman dan kualitas produk, PT Unilever Indonesia Tbk juga terus melakukan promosi guna mempertahankan produk yang dihasilkan. Salah satunya adalah produk “ Pasta Gigi Pepsodent “.
Pasta gigi adalah salah satu produk yang merupakan hasil dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada saat ini. Terutama pasta gigi pepsodent yang dapat memenuhi kebutuhan serta memuaskan konsumen dalam menjaga kebersihan, kekuatan, dan kesehatan gigi. Tentunya dengan keragaman rasa, ukuran dan harga dari pasta gigi pepsodent.
Perusahaan-perusahaan dengan produk serupa berupaya menarik dan mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya guna memperoleh pangsa pasar (market share) yang sebesar-besarnya sehingga produk tersebut menjadi leader atau pemimpin pasar diantara produk-produk pesaing lainnya.
Dalam hal demikian, Brand Image (citra merek) menjadi salah satu pertimbangan utama saat memasarkan suatu produk. (Andre Julianto:2006) Pentingnya keberadaan suatu merek dikarenakan merek dapat mencerminkan identitas dari suatu produk dan memberikan dampak tertentu terhadap perusahaan.
Setiap perusahaan akan berusaha semaksimal mungkin dalam menjaga dan mempertahankan keunggulan dari Brand Image produk mereka. Karena mereka sadar bahwa sebagian besar dari konsumen menganggap Brand Image sebagai prestise yang dibutuhkan dalam mengkonsumsi suatu produk.
Pasta Gigi Pepsodent dapat dikatakan cukup populer dan telah lama dikenal sebagai pasta gigi keluarga. Karena, hampir seluruh masyarakat indonesia pernah menggunakannya. Bahkan sebagian besar masyarakat menganggap pasta gigi pepsodent sebagai salah satu bagian dari mereka.
Salah satu contoh promosi yang dilakukan PT Unilever Indonesia Tbk selain melalui media iklan adalah melalui acara-acara perlombaan, misalnya pada acara “Senyum Pepsodent” yang dilakukan pada tanggal 25 Juli- 30 November 2007. Acara ini digelar sebagai bentuk komitmen untuk dapat terus mewujudkan senyum Indonesia, Pepsodent melalui Gerakan Nasional ‘Senyum Indonesia Senyum Pepsodent’ ini, ingin mengajak masyarakat untuk lebih menyadari pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut secara mandiri dan partisipasi aktif individu sebagai kader kesehatan di bidang kesehatan gigi dan mulut untuk menciptakan perubahan mulai dari lingkungan terkecil, keluarga, sekolah dan seterusnya.
Hal tersebut diatas menunjukkan bahwa pasta gigi Pepsodent telah berusaha untuk menarik minat konsumen dalam menggunakan pasta gigi Pepsodent, dengan mengundang konsumen untuk terjun langsung dalam suatu acara yang digelar Pepsodent. Sehingga metode promosi Word by Mouth (promosi dari mulut ke mulut) menjadi strategi promosi yang paling efektif.
Kejadian diatas menjadi daya tarik bagi penulis, untuk meneliti tentang “ Pengaruh Promosi Terhadap Brand Image Pasta Gigi Pepsodent “ ( studi kasus pada 10 ibu rumah tangga di daerah Pondok Bambu rt 01/04, Jakarta-Timur ) yang juga diambil sebagai judul dari JURNAL.

1.2 Rumusan Masalah
Sejalan dengan kuatnya persaingan dalam dunia dagang, maka peran promosi menjadi sangat penting. Karena dengan promosi, konsumen mendapatkan informasi mengenai keberadaan serta keunggulan dari suatu perusahaan. Sehingga memudahkan konsumen didalam mengambil keputusan terhadap suatu produk.
Uraian diatas, menjadi latar belakang PT Unilever Indonesia Tbk didalam melakukan promosi Pasta Gigi Pepsodent. Dalam hal ini perusahaan perlu mengidentifikasi :
1. Bagaimana pengaruh promosi yang dilakukan PT Unilever Indonesia Tbk sebagai produsen pasta gigi Pepsodent.
2. Bagaimana tingkat penerimaan Brand Image Pepsodent di kalangan 10 ibu rumah tangga di daerah Pondok Bambu rt 01/04, Jakarta Timur.
3. Berapa besar pengaruh promosi Pepsodent terhadap Brand Image dikalangan 10 ibu rumah tangga di daerah Pondok Bambu rt 01/04, Jakarta Timur.

1.3 Tujuan Penelitian
Maksud dari diadakannya penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi. Serta bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh promosi yang dilakukan PT Unilever Indonesia Tbk sebagai produsen pasta gigi Pepsodent.
2. Untuk mengetahui bagaimana tingkat penerimaan Brand Image Pepsodent di kalangan 10 ibu rumah tangga di daerah Pondok Bambu rt 01/04, Jakarta Timur.
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh promosi Pepsodent terhadap Brand Image dikalangan 10 ibu rumah tangga di daerah Pondok Bambu rt 01/04, Jakarta Timur.

1.4 Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada :
1. Perusahaan
Khususnya bagi pihak manajemen perusahaan, dapat menyumbangkan alternatif pemikiran kepada perusahaan didalam memecahkan masalah serta menyempurnakan kekurangan perusahaan.
2. Masyarakat
Terutama bagi civitas perguruan tinggi, diharapkan agar penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan sebagai tambahan referensi untuk penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan masalah sejenis.
3. Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis, serta sebagai perbandingan antara teori yang diperoleh saat perkuliahan dengan praktek di lapangan.

1.5 Kerangka Pemikiran
Dalam pengembangan strategi pemasaran untuk produk – produk individual, penjual harus memikirkan merek (Brand) untuk produknya. Karena merek (Brand) merupakan langkah awal didalam menguasai pasar. (Andre Julianto:2006) Para pemasar mengatakan bahwa pemberian merek adalah seni dan landasan dari pemasaran.
Menurut Kotler (2000) mendefinisikan bahwa “bauran pemasaran adalah kelompok kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar sasaran“. Sedangkan Jerome Mc-Carthy dalam Fandy Tjiptono (2004) merumuskan bauran pemasaran menjadi 4 P (Product, Price, Promotion dan Place). Dari keempat alat bauran pemasaran tersebut product (produk) lah yang paling mendasar. Pengertian produk (Danfar,2009) adalah bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Produk disini bisa berupa apa saja (baik yang berwujud fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk.memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu. Produk merupakan semua yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh dan digunakan atau dikonsumsi untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang berupa fisik, jasa, orang, organisasi dan ide.
Setelah itu Promotion (promosi). Pengertian promosi menurut Menurut Basu Swastha DM dan Irawan dalam Angipora (1999), promosi merupakan insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan dari suatu prodak atau jasa. Kemudian pengertian Brand adalah salah salah satu bagian terpenting dari suatu produk. Merek dapat menjadi suatu nilai tambah bagi produk baik itu produk yang berupa barang maupun jasa.
Jadi, merek dapat mengidentifikasikan penjual dan pembuat. Pengaruh Brand Image menjadi sangat penting bagi sebuah perusahaan, karena melalui Brand Image mereka dapat memposisikan perusahaan mereka serta dapat mempertahankan konsumen. Pengertian Brand Image menurut (Keller:2003) :
1. Anggapan tentang merek yang direfleksikan konsumen yang berpegang pada ingatan konsumen.
2. Cara orang berpikir tentang sebuah merek secara abstrak dalam pemikiran mereka, sekalipun pada saat mereka memikirkannya, mereka tidak berhadapan langsung dengan produk Membangun brand image yang positif dapat dicapai dengan program marketing yang kuat terhadap produk tersebut, yang unik dan memiliki kelebihan yang ditonjolkan, yang membedakannya dengan produk lain. Kombinasi yang baik dari elemen–elemen yang mendukung (seperti yang telah dijelaskan sebelumnya) dapat menciptakan brand image yang kuat bagi konsumen.
Dari uraian diatas, maka dapat kita tarik benang merah yang menjadi kaitan atau hubungan antara promosi dengan Brand Image. Yaitu promosi sebagai media yang digunakan dalam memperkenalkan produk, dan didalam kegiatan promosi terdapat merek yang menjadi pembeda antar produk. Sebab, yang ditawarkan produk diantaranya adalah merek itu sendiri, yang kemudian produk tersebut dikonsumsi dan meninggalkan kesan terhadap konsumen. Sehingga memberikan penilaian dan citra terhadap suatu merek.

1.6 Judul Jurnal
Dari uraian dan informasi diatas maka terfikirlah judul dari jurnal ini yaitu “ Pengaruh Promosi Terhadap Brand Image Pasta Gigi Pepsodent “ ( studi kasus pada 10 ibu rumah tangga di daerah Pondok Bambu rt 01/04, Jakarta-Timur )
uwie
Tema : PROMOSI
Masalah : menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli prepaid StarOne khususnya terhadap daya tarik promosi.
Judul : Analisis Pengaruh Daya Tarik Promosi Terhadap Minat Beli (Studi Kasus StarOne di Area Jakarta Pusat)
Penulis : Ndaru Kusuma Dewa
Tahun : 2009

Latar Belakang Masalah
Dalam perkembangannya saat ini, teknologi telekomunikasi dan informasi tidak hanya menjadi instrumen peningkatan efektifitas dan efisiensi bisnis, tetapi juga telah menjadi area bisnis yang menggiurkan, yang banyak diperebutkan pelaku usaha karena potensi luar biasa yang dikandungnya. dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa promosi, pengelolaan pengetahuan konsumen dan keunggulan produk baru mampu meningkatkan kesuksesan produk baru dan juga meningkatkan kinerja pemasaran. Secara spesifik produk yang dianalisa adalah StarOne yang
merupakan produk dengan lisensi telephone tetap tanpa kabel (fix wireless) dengan teknologi CDMA dari PT Indosat. Pada perkembangannya teknologi mobile phone dibagi menjadi 2 jenis, yaitu penerapan teknologi GSM (Global System Mobile) dan CDMA (Code Division Multiple Access). Teknologi GSM menguasai sebagian besar pengguna mobile telephone di dunia pada umumnya dan di Indonesia pada khususnya (dengan market share 88%). Sedangkan CDMA hanya memiliki market share 12% Dan dengan adanya persaingan produk CDMA yang semakin ketat karena sekarang mulai bermunculan perusahaan telekomunikasi baru di Indonesia dan dengan memunculkan produk yang beraneka ragam dengan teknologi yang sama seperti Ceria dari PT Sampoerna Telecom dan Smart dari Smart Telecom. Maka masalah yang timbul tersebut bisa menjadikan suatu peringatan mengenai eksistensi produk StarOne.

Tujuan penelitian
Tujuan penelitian dari tesis ini adalah menganalisis pengaruh kualitas produk, daya tarik promosi dan harga terhadap minat beli produk prepaid StarOne, terutama di area Jakarta Pusat.

Metodologi
• Jenis dan Sumber Data: Data yang dikumpulkan untuk penelitian yang akan dilakukan adalah data primer dengan menggunakan kuesioner yang diperoleh dari hasil penyebaran pertanyaan yang berkaitan mengenai kualitas produk, daya tarik promosi, harga dan minat beli dan beberapa data sekunder dari data penjualan dari perusahaan Indosat.
• Populasi dan Sampel: Populasi dari penelitian ini adalah mereka (baik laki-laki atau perempuan) yang menggunakan produk StarOne prepaid yang berada di area Jakarta Pusat ketika melakukan pengisian kuesioner. Kriteria sampel pada tesis ini adalah Pengguna StarOne Prepaid, pendidikan minimal SMP atau sederajat, berusia 15-60 tahun dan berdomisili dan bekerja pada area Jakarta Pusat.
• Metode Pengumpulan Data : Membagikan kuesioner dan melakukan wawancara via telpon kepada responden di Jakarta Pusat.
• Teknik Analisis Data: Analisis Deskriptif, Analisis Regresi (Uji Validasi dan Reliabilitas, Uji Asumsi Klasik, Uji Multikolineritas, Uji Heteroskedastisitas), Pengujian Hipotesis (Uji t), Koefisien Determinasi (Uji F).

Hasil Penelitian
Responden penelitian yang menggunakan produk StarOne prepaid mayoritas berjenis kelamin pria (70.5%) sedangkan sisanya adalah responden wanita (29.5%) dengan mayoritas pendidikan adalah D3 (41.8%). pengguna produk prepaid starone adalah mayoritas pegawai swasta dan nomor dua adalah Pelajar. Berdasarkan hasil analisis terhadap pertanyaan terbuka juga diketahui beberapa tanggapan dari responden terhadap kualitas produk StarOner prepaid, yaitu suara yang bergema ketika dihubungi dari nomor rumah, suara sering tidak jelas pada saat berbicara, sering tidak bisa memanggil ke operator lain dan sering terputus saat online, dan untuk melakukan panggilan ke sesama sering susah. Berdasarkan hasil analisis terhadap pertanyaan terbuka diketahui beberapa tanggapan responden mengenai daya tarik promosi StarOner prepaid, yaitu bahwa promosi yang dilakukan untuk produk StarOne prepaid dirasa oleh responden masih kurang gencar dibandingkan produk Indosat lainnya, promosi untuk produk StarOner prepaid kurang atraktif, tidak mudah diingat karena kurang norak, materi iklan biasa-biasa saja. Dan jika dilihat dari jawaban pertanyaan terbuka dan tertutup maka responden menginginkan harga yang lebih murah sedangkan dari saat ini harga yang ditawarkan yang sudah ditawarkan oleh Starone seharusnya sudah cukup murah, maka perlu ada nya riset mengenai keinginan responden ini. Uji validitas dilakukan untuk menguji apakah suatu konstruk mempunyai unidimensionalitas atau apakah indikator-indikator yang digunakan dapat mengkonfirmasi sebuah konstruk atau variabel. diketahui bahwa nilai signifikansi r hitung pada masing-masing indikator adalah < 0.05, sehingga dapat disimpulkanbahwa data yang digunakan dalam penelitian ini valid.

Kesimpulan
• Hasil penelitian dengan menggunakan data empiris menunjukkan bahwa kualitas produk yang diukur dengan delapan indikator yang meliputi suara pengirim dan penerimaan yang jelas, sambungan ketika melakukan panggilan lancar, akses internet yang lancar, jangkauan area yang luas, kualitas sinyal yang bagus, keberhasilan melakukan panggilan ke seluruh operator di Indonesia, kemudaha transfer pulsa, dan kemudahan pengisian ulang voucher memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen.
• Hasil penelitian dengan menggunakan data empiris menunjukkan bahwa daya tarik promosi yang diukur dengan sebelas indikator yang meliputi isi materi iklan yang jelas, isi materi iklan yang lengkap, iklan mudah mendapat perhatian, iklan mudah dipahami, adanya referensi informasi tambahan pada iklan, pemakaian ikon Xcvii artis sebagai bintang iklan, jingle StarOne mudah diingat, gaya iklan yang atraktif, bahasa iklan yang provokatif, iklan yang membuat penasaran, dan lirik yang mengena terbukti memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen.
• Hasil penelitian dengan menggunakan data empiris menunjukkan bahwa harga yang diukur dengan tujuh indikator yang meliputi harga perdana yang murah, harga voucher yang terjangkau, tarif telepon yang murah, tarif internet yang murah, tarif fasilitas tambahan (SMS, fax, converence call) yang murah, harga bundling perdana StarOne dan HP Motorola yang terjangkau, dan variasi pilihan pembelian pulsa yang beragam (sistem paket atau satuan) terbukti memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen.

Saran
 Perusahaan harus lebih menggencarkan kembali produk StarOne ini agar volume penjualan pada produk ini terus mengalami peningkatan.
 Variabel harga, promosi dan kualitas produk harus menjadi pusat perhatian perusahaan agar produk StarOne dapat bertahan dan bersaing.
 Perusahaan juga harus memberikan bonus lain yang lebih memikat para pengguna agar keuntungan yang didapat semakin besar.
uwie
Tema : PROMOSI
Masalah : Sejauh mana promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha Mio pada masyarakat di wilayah Surakarta.
Judul : PENGARUH PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KENDARAAN BERMOTOR YAMAHA MIO (Wilayah Surakarta)
Penulis : Asih Purwanto
Tahun : 2008
Latar Belakang Masalah
Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena preferensi dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Produsen perlu memahami perilaku konsumen terhadap produk atau merek yang ada di pasar, selanjutnya perlu dilakukan berbagai cara untuk membuat konsumen tertarik terhadap produk yang dihasilkan. Meskipun di pasar banyak beredar produk-produk yang sejenis terutama produk pesaing, semuanya itu akan tergantung dari ekuitas konsumen terhadap merek. Artinya jika konsumen telah memahami benar tentang merek yang diyakininya, maka kepribadian merek dibenak konsumen akan semakin kuat. Preferensi akan membentuk sikap konsumen terhadap suatu obyek yang pada gilirannya sikap ini seringkali secara langsung akan mempengaruhi apakah konsumen akan membeli suatu produk atau tidak. Niat untuk melakukan pembelian dapat terbentuk dari sikap konsumen terhadap bauran pemasaran diantaranya melalui promosi. Kegiatan promosi sepeda motor Yamaha mio diantaranya dapat dilakukan melalui periklanan, pemberian hadiah, potongan harga, dan personal selling. Sejalan dengan hal diatas keputusan konsumen dalam pembelian sepeda motor Yamaha mio dapat dipengaruhi oleh stimuli atau rangsangan pemasaran seperti kualitas produk, promosi melalui iklan yang menarik, diskon, hadiah. Selain itu desain turut mempengaruhi keputusan pembelian. Umumnya konsumen menginginkan desain yang inovatif dari waktu ke waktu.
Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produksi, promosi, dan desain terhadap keputusan pembelian produk sepeda motor Yahama Mio pada masyarakat wilayah Surakarta baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama.
2. Untuk mengetahui faktor yang mempunyai pengaruh dominan terhadap keputusan pembelian produk sepeda motor Yamaha Mio pada masyarakat wilayah Surakarta
Metodologi
SUMBER DATA : Penelitian ini menggunakan data yang bersumber dari data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden dan data sekunder dari BPS tentang data penduduk kota Surakarta.
TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL : Teknik pengambilan sampel menggunakan metode Accidental Quota Sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang dapat dilakukan sewaktu – waktu sampai jumlah sampel (quota) yang diinginkan terpenuhi.
UJI INSTRUMEN PENELITIAN : Uji validitas menggunakan analisis korelasi pearson, keputusan
mengetahui valid tidaknya butir instrumen dan Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus alpha cronbach,
TEKNIK ANALISIS DATA : Analisis Regresi Linier Berganda, Uji Asumsi Klasik (Uji Normalitas, Uji Multikolinieritas, Uji Heteroskedastisitas), Uji Statistik (Uji t, Uji F)
Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil uji validitas instrument dari keempat variabel yaitu kualitas produk, promosi, desain dan keputusan pembelian seperti pada tabel diatas menunjukkan bahwa dari seluruh butir semuanya valid, karena nilai r hitung (korelasi) lebih besar dari r tabel. Setelah dilakukan uji validitas dan diperoleh butir pernyataan yang valid, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan rumus Cronbach Alpha. Keputusan untuk mengetahui bahwa instrument adalah reliable jika nilai r Alpha > 0,6. Dari hasil uji reliabilitas instrument menunjukkan bahwa keempat variabel yaitu kualitas produk, promosi, desain dan keputusan pembelian adalah reliabel karena nilai r Alpha > 0,6. semua variabel independen memiliki nilai tolerance lebih dari 0.1 (10%), artinya tidak ada korelasi antar variabel bebas yang nilainya lebih dari 95%. Hasil perhitungan juga menunjukkan bahwa semua variabel bebas memiliki VIF kurang dari 10 (<10). Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada gejala multikolinearitas dalam model regresi yang digunakan. Tidak ada gangguan heteroskedastisitas yang terjadi dalam proses estimasi parameter model penduga, dimana tidak ada nilai t hitung yang signifikan atau p>0.05. Jadi secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah heteroskedastisitas dalam penelitian ini.
Dari hasil analisis regresi diperoleh persamaan regresi Y = 7,552 + 0,368 X1** + 0,060 X2 + 0,163 X3* + e
t = 4,173 t = 0,740 t = 1,814; ** = signifikan pada 5% ; * = signifikan pada 10%
Dari hasil analisis regresi diketahui bahwa nilai koefisien regresi kualitas produk (β1) = 0,368 nilai koefisien regresi promosi (β2) = 0,060 dan nilai koefisien regresi desain (β3) = 0,163. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, artinya jika kualitas produk semakin tinggi akan mempengaruhi tingginya keputusan pembelian. Hal ini didukung oleh koefisien regresi kualitas produk sebesar 0,368 serta uji signifikansi parsial (uji t) yang menghasilkan nilai t hitung sebesar 4,713.
Kesimpulan
1. Kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
Hal ini didukung oleh :
a. Koefisien regresi kualitas produk (X1) sebesar 0,368
b. Uji t yang menyatakan t hitung (4,713) > t tabel (1,976) berarti pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian adalah signifikan.
2. Promosi berpengaruh tidak signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini didukung oleh :
a. Koefisien regresi promosi (X2) sebesar 0,060
b. Uji t yang menyatakan t hitung (0,740) < t tabel (1,976) berarti pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian adalah tidak signifikan. 3. Desain berpengaruh tidak signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini didukung oleh : a. Koefisien regresi desain (X3) sebesar 0,163 b. Uji t yang menyatakan t hitung (1,814) < t tabel (1,976) berarti pengaruh desain terhadap keputusan pembelian adalah tidak signifikan. 4. Kualitas produk, promosi, desain secara bersama – sama berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini didukung oleh : a. Koefisien determinasi R2 sebesar 0,255 berarti variasi variabel keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variasi variabel kualitas produk, promosi dan desain sebesar 25,5% sedangkan sisanya sebesar 74,5% dijelaskan oleh variabel lain diluar model regresi. b. Uji F yang menyatakan F hitung (16,677) > F tabel (2,667) berarti pengaruh kualitas produk, promosi dan desain secara bersama – sama terhadap keputusan pembelian adalah signifikan.
5. Kualitas produk mempunyai pengaruh dominan terhadap keputusan pembelian. Hal ini didukung oleh koefisien regresi kualitas produk (0,368) paling besar dibandingkan dengan koefisien regresi promosi (0,060) dan koefisien regresi desain (0,163).

Saran
1. Mengingat persaingan dalam bisnis sepeda motor jenis Outomatic semakinketat bagi perusahaan disarankan untuk meningkatkan kualitas produk dengan melakukan inovasi terus menerus serta memenuhi keinginan konsumen yang selalu berubah.
2. Untuk meningkatkan keputusan pembelian, disarankan kegiatan promosi yang berupa pemberian diskon, pemberian hadiah langsung dan garansi harus tetap dilakukan terus agar minat konsumen semakin tinggi dan tertarik untuk membeli.
3. Untuk meningkatkan keputusan pembelian, disarankan bagi pihak perusahaan untuk selalu berinovasi menciptakan desain yang inovatif terutama model warna dan striping.
uwie
Tema : PROMOSI
Masalah : Bagaimana Manfaat Promosi Dalam Meningkatkan Produksi
Judul : Manfaat Promosi Dalam Usaha Untuk Meningkatkan Produksi Pada Asuransi Jasa Indonesia Cabang Medan
Penulis : Friska
Tahun : 2004

Latar Belakang Masalah
Sejak beberapa abad yang lalu pada waktu penduduk dunia belum sepadat zaman sekarang, tehnik daripada produksi dan pengangkutan masih bersifat sederhana, dalam keadaan demikian kemampuan memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat masih sangat terbatas. Keadaan perekonomian ini dinamakan "economics ot scarcity", dalam keadaan ini fungsi penjualan tidak ada dan tidak menjadi masalah sehingga usaha-usaha untuk lebih mendekatkan hubungan antara produsen dan konsumen atau penjual dan pembeli belum begitu memegang peranan penting.
Untuk itu diperlukan aktivitas-aktivitas promosi yang dapat mendekatkan hubungan antara produsen dan konsumen, agar barang-barang atau jasa-jasa yang dihasilkan dapat dengan mudah dan lancar sampai ke tangan konsumen. Jadi dengan berkembangnya keadaan perekonomian ini maka promosi menjadi lebih penting artinya bahkan harus dijadikan pedoman bagi aktivitas- aktivitas lainnya dalam perusahaan. Dengan demikian suatu perusahan yang ingin mempertahankan kelangsungan hidupnya haruslah berorientasi terhadap pasar artinya tindakan yang dilakukan dalam perusahaan harus disesuaikan dengan gejala-gejala yang terdapat di dalam pasar. 

Tujuan penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui produksi dan pemasaran yang dijalankan.
2. Untuk mengetahui promosi yang dilaksanakan oleh perusahaan.
3. Untuk mengetahui bagaimana manfaat promosi dalam meningkatkan produksi dan pemasaran.

Metodologi
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Asuransi Jasa Indonesia Cabang Medan. Pemilihan objek ini adalah secara sengaja dimana penulis/peneliti tertarik mengenai mesalah promosi pada perusahaan asuransi.
2. Model
• Persamaan regresi Linier sederhana.
Model umum yang menggambarkan hubungan enters x dan y, dan setelah melalui proses perhitungan akan diperoleh hubungan fungsional antara variabel x dan variabel y. Bila hubungan fungsi onal meliputi dua variabel, maka disebut regresi sederhana.
• Selanjutnya untuk mengukur kuat tidaknya antara variabel x dan variabel y melalui koefisien korelasi dapat diukur melalui koefisien korelasi dengan persamaan Y = a + bX
dimana:
a = intercept coefficient (Konstanta); b = koefisien arah = koefisien regresi = besarnya pengaruh X terhadap Y.
• Sehubungan dengan pemecahan korelesi fungsional antara promosi dan produksi premi, maka metode linier sederhana yang digunakan adalah jumlah kwadrat terkecil atau yang disebut dengan Least Square Method, ialah suatu metode untuk memperoleh nilai a dan b berdasarkan observasi sedemikian rupa sehingga jumlah kwadrat dari error tersebut minimum.

Hasil Penelitian
"Koefisien korelasi (r) dapat dianggap sebagai pengukuran yang berguna tentang hubungan enters x dan y bila trend dari titik titik kordinat dalam diagram pancar membentuk suatu garis linier. Bila trens r yang mendeketi O berarti tidak terdapat hubungan antara x dan y. Dalam hal sedemikian itu, x dan y dapat dianggap sebagai veriabel- variabel independend. Bila r mendekati l; atau -1, y sebetulnya berhubungan erat dengan x". Meskipun nilai konstanta a dan koefisien regressi b telah diperoleh tetpi ini bukanlah nilai yang sebenarnya, karena dalam nilai masing-masing komponen tersebut masih terdapat kesalahan beku/standard error (Se), dimana kesalahan dari konstanta a sebagai perkiraan dari A disebut Sa dan kesalahan baku dari koefisien regressi b sebagai perkiraan dari b disebut Sb. Dimana r2 = Coeficient determination yang menggambarkan secara persentase besarnya pengaruh promosi atau variabel x terhadap produksi premi atau variabel y. sedangkan 1 - r2 = Coefficient of non determination yang menggambarkan pengaruh peningkatan produksi premi yang bukan disebabkan oleh karena peranan promosi, tetapi disebabkan faktor-faktor lain. Maka dapatlah dikatakan bahwa korelasi/hubungan antara variabal X dan variabal y adalah kuat dan positip. Jadi dengan demikian berarti bahwa produksi premi PT. Asuransi Jasa Indonesia akan terjadi seirama dengan aktifitas promosi yang dijalankan, dimana dengan terjadinya kenaikan pada aktifitas promosi maka kenaikan pada produksi premi juga akan terjadi. Untuk pengujian hipotesis tentang koefisien Breast tersebut akan digunakan distribusi (t -test) dimana derajad kebebasannya (degrre of freedom) adalah sebesar n-2, sedangkan interval keyakinan ( level of significant) adalah sebesar 95%.

Kesimpulan
• Persamaan garis regressi yang diperoleh adalah y = 231,148 + 119 x. persamaan ini mempunyai ko-eficiant arah yang positip seperti yang diharapkan yaitu sebesar; b = 119, yang berarti bahwa setiap pertambahan biaya promosi sebesar Rp 1,- dapat meningkatkan produksi premi sebesar Rp.119,- sedangkan konstanta a sebesar 231,148 berarti apabila x = 0 (tidak ada promosi) maka produksi premi sebesar Rp.231, 148.
• Antara biaya promosi dengan produksi premi terhadap hubungan yang amat begitu kuat. Hal ini terbukti dari hasil analisis korelasi atau r sebesar 0,99 artinya kenaikan/penurunan biaya promosi setidaknya akan berpengaruh terhadap kenaikan/ penurunan produksi premi.
• Untuk mengukur keeratan hubungan antara biaya promosi dengan produksi premi digunakan perhitungan Co-efficient of determinan atau r2. Sebesar 91% artinya 91% kenaikan produksi premi adalah disebabkan oleh karena usaha promosi. Co-efficient of non determinant sebesar 3% artinya adanya kenaikan produksi premi disebabkan oleh faktor-faktor yang lain.
• Standard error of regressian diperoleh sebesar 32,28.
• Untuk menguji kebenaran digunakan tes regressi dengan model t - test. Melalui pengujian ini diperoleh bahwa t observasi = 12,17. t - tabel = 2,353 dan masing-masing nilai tersebut berada pada daerah penolakan Ho. Dengan demikian hipotesis observasi (Ho) ditolak. berarti hipotesis alternatif (Ha) dapat diterima. Artinya adanya pengaruh yang positip dari biaya promosi terhadap produksi premi.

Saran
• Perusahaan perlu mempertinggi pengetahuan teknik asuransi maupun non teknik dari para pegawai dengan mengatakan pendidikan diluar jam kerja.
• Perusahaan hendaknya dapat memberikan gambaran kepada para penjual mengenai kesempatan, nilai dan hadiah yang akan di terimanya bila ia berhasil dengan baik dalam memasarkan jasa tersebut.



uwie
Tema : Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap suatu produk
Masalah : Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh bauran pemasaran terhadap penjualan pada toko cendera mata di objek wisata Tanah Lot, Kabupaten Tabanan
Judul : Pengaruh strategi bauran pemasaran terhadap penjualan pada toko cendera mata di objek wisata Tanah Lot, Kabupaten Tabanan
Penulis : I Gusti Ayu Ketut Sri Ardani
Tahun : 2007

Latar Belakang Masalah
Sektor pariwisata merupakan salah satu prioritas pengembangan yang keberadaannya diharapkan dapat memberikan pengaruh positif bagi kegiatan lainnya. Salah satu sector pariwisata tersebut adalah wisata Tanah Lot. Tetapi, perkembangan objek wisata Tanah Lot sebelumnya secara ekonomis tidak proporsional. Sebagai dasar pengembangan kegiatan pemasaran adalah bauran pemasaran. Dengan beberapa faktor dan variabel pemasaran diharapkan terjadi interaksi antara produsen dengan pihak konsumen. Indikasi dari keberhasilan kegiatan pemasaran itu adalah meningkatnya hasil penjualan atau paling tidak target penjualan dapat tercapai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Peningkatan hasil penjualan oleh perusahaan secara tidak langsung menunjukkan kemampuan perusahaan menguasai pasar dan bersaing dengan perusahaan-perusahaan sejenis. Jika penurunan penjualan terjadi, berakibat menumpuknya barang-barang. Agar barang-barang dan jasa-jasa tidak menumpuk, maka upaya untuk menjual barang dan jasa dengan tepat dan cepat adalah melalui kegiatan bauran pemasaran. Secara umum kegiatan bauran pemasaran (marketing mix) meliputi produk, harga, tempat, dan promosi. Seiring dengan tumbuhnya usaha-usaha art shop menyebabkan persaingan sangat ketat di antara pengusaha. Oleh karena itu, kegiatan bauran pemasaran harusdilaksanakan oleh pengusaha art shop guna meningkatkan penjualan.

Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah :
1. Mengetahui hubungan strategi bauran pemasaran yang terdiri atas produk, harga, tempat, promosi terhadap penjualan.
2. Mengetahui besarnya pengaruh secara simultan dan parsial variabel bauran pemasaran yang terdiri atas produk, harga, tempat, dan promosi terhadap penjualan.
3. Mengetahui variabel yang paling signifikan mempengaruhi penjualan.

Metodologi
1. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasioanl
Variabel-variabel yang memiliki keterkaitan erat mempengaruhi penjualan (y) dapat diidentifikasikan, yaitu produk (X1), harga (X2), tempat/distribusi (X3), dan promosi (X4).
2. Penentuan Jumlah Sampel : metode random dan sampling (sampling acak)
Banyaknya sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 10 persen) dari populasi 184 responden, yaitu sebanyak 64 responden.
3. Prosedur Pengumpulan Data : metode wawancara dan observasi.
4. Teknik Analisis Data : (1) Analisis Korelasi : Nilai korelasi (r-hitung) yang diperoleh, kemudian dibandingkan dengan angka korelasi nilai r (r-tabel), jika nilai r-hitung lebih besar daripada nilai r-tabel dengan taraf 5%, maka instrumen penelitian tersebut signifikan., (2) Analisis Regresi Linear Berganda : uji F untuk mengetahui apakah variabel-variabel bebas X secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel tergantung (dependen). , (3) Analisis Langkah Bijak (Stepwise Analysis).

Hasil Penelitian
Analisis Korelasi : secara individual terdapat tiga variabel X yang menunjukkan adanya korelasi atau menunjukkan hubungan nyata (p<0,05) terhadap variabel penjualan cendera mata (Y), yaitu variabel produk barang kerajinan (X1), distribusi lokasi penjualan (X3), dan promosi (X4), tetapi variabel harga (X2) menunjukkan korelasi atau hubungan yang tidak nyata (p>0,05).
Hasil analisis regresi secara simultan dan parsial dari keempat variabel X yang diuji secara statistik dengan menggunakan uji F.
Model persamaan regresinya secara tahap demitahap sebagai berikut :
1. tahap pertama dengan persamaan : Y = 0,7874 + 0,342X1
2. tahap kedua dengan persamaan : Y = 0,2092 + 0,290 X1 + 0,254 X4
3. tahap ketiga dengan persamaan : Y = 0,5504 + 0,332 X1 + 0,317 X4 + 0,250 X2
Dari analisis regresi langkah bijak didapatkan tiga variabel bebas X yang mempunyai hubungan yang paling kuat secara terurut terhadap Y. Setelah dilakukan analisis langkah bijak dan analisis jejak, kedua analisis tersebut mempunyai simpulan hasil analisis yang sama, yaitu bahwa tiga variabel X yang berpengaruh secara signifikan terhadap Y, masing-masing adalah variabel produk barang kerajinan (X1), harga penjualan (X2), dan promosi (X4).

Kesimpulan
1. Secara individual terdapat tiga variabel X yang menunjukkan adanya korelasi yang nyata (p<0,05) terhadap variabel penjualan suvenir (Y), yaitu variabel produk (X1), distribusi (X3), dan promosi (X4).
2. Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa secara simultan keempat variabel X berpengaruh signifikan terhadap variabel (Y) dengan nilai F hitung sebesar 6,67. Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 30,52%. Hal ini berarti bahwa 30,52% variasi penjualan (Y) dijelaskan oleh variasi Y secara simultan.
3. Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa variabel produk (X1), harga (X2), dan promosi (X4), secara parsial berpengaruh signifikan terhadap penjualan (Y).
4. Dari analisis langkah bijak didapatkan tiga variabel X berturut-turut, yaitu X1, X2, dan X4 mempunyai hubungan yang kuat terhadap Y.

Saran
Sebagaimana halnya dengan simpulan hasil penelitian ini, maka untuk meningkatkan volume penjualan disarankan kepada pengusaha art shop.
1. Hendaknya selalu mempertimbangkan faktor-faktor tertentu, misalnya pemberian potongan harga, konsumsi, dan lainnya di dalam menentukan harga karena harga sangat besar pengaruhnya terhadap tingkat penjualan.
2. Lingkungan fisik perlu mendapatkan penanganan, baik dari pihak pemerintah khususnya Pemda setempat, maupun dari pihak pengusaha art shop.
3. Dalam bidang promosi perlu dilakukan promosi yang efektif.
uwie

Tema : Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap suatu produk
Masalah : "Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemasaran khususnya media iklan terhadap pengambilan keputusan konsumen membeli air minum dalam kemasan merek Aqua dan media iklan yang mana yang dominan mempengaruhi keputusan konsumen membeli air minum dalam kemasan merek Aqua ".
Judul : “ Analisis pengaruh media iklan terhadap pengambilan keputusan dalam kemasan merek AQUA pada masyarakat kota Palembang “
Penulis : M. Nasir Ibrahim
Tahun : 2007

Latar Belakang Masalah
Periklanan adalah segala bentuk penyajian dan promosi ide, barang, atau jasa secara non-personal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Iklan sangat berperan penting dalam dunia pemasaran. Tujuan iklan sangat tergantung dari setiap perusahaan, baik untuk menginformasikan,
membujuk, atau mengingatkan. Peluang inilah yang dilihat oleh para pengusaha untuk terus meningkatkan industri air minum dalam kemasan dalam menghadapi persaingan dan memenuhi kebutuhan konsumen, salah satunya adalah PT Aqua Golden Mississippi yang sampai saat ini mampu bertahan.
Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah :
1. Untuk mengetahui besarnya pengaruh media iklan terhadap keputusan membeli pada konsumen air minum dalam kemasan merek Aqua.
2. Untuk mengetahui iklan yang paling tepat dan efektif yang digunakan PT Aqua Golden Mississippi.

Metodologi
Desain Penelitian
Penelitian yang dilakukan merupakan riset conclusive yang bersifat kausal (Causal research), yakni mempelajari hubungan sebab akibat antara variabel independen terhadap variabel dependen. Dengan kata lain, terdapat hubungan sebab akibat yang dapat diteliti antara variabel faktor-faktor media iklan dan variabel keputusan pembelian.
Teknik Analisis .
1. Kualitatif : Teknik analisis secara kualitatif menggambarkan secara deskriptif tentang kondisi atau fakta yang didapat dari hasil penelitian dan membandingkan antara teori dan praktek yang terjadi, yang bersumber dari buku-buku pedoman yang berhubungan dengan masalah yang dianalisis. Metode ini memberikan penjelasan secara deskriptif terhadap hasil yang diperoleh dari analisa kuantitatif.
2. Kuantitatif : Analisis dengan menggunakan metode kuantitatif dilakukan dengan melakukan pengolahan dari kuesioner yang ada dengan menggunakan analisis regresi berganda dan korelasi untuk mengetahui seberapa erat hubungan antara variabel Y (variabel keputusan membeli) dengan variabel X (media iklan). Analisis ini akan dibantu dengan bantuan program SPSS For Windows Release 11,5. Model analisis regresi berganda yang digunakan adalah :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 +b5X5+ b6X6+ e
Keterangan :
Y = Keputusan Membeli
a  = Konstanta
b1,b2,b3,b4,b5,b6 = Koefisien regresi
X1 = Iklan Televisi
X2 = Iklan Surat Kabar
X3 = Iklan Majalah
X4 = Iklan Radio
X5 = Iklan Billboard
X6 = Iklan Spanduk
e    = Error

Hasil Penelitian
Program promosi yang dilakukan oleh PT. Aqua Golden Mississippi sebagai bentuk proses komunikasi kepada pelanggan mengharapkan adanya umpan balik (feed back). Umpan balik tersebut berupa kesadaran konsumen untuk mengambil keputusan dalam melakukan pembelian terhadap air minum dalam kemasan merek Aqua. Pada penelitian ini telah dilakukan survey terhadap 126 orang responden sebagai sampel.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan
dapat disimpulkan bahwa :
1. Media iklan melalui iklan Televisi, iklan Surat Kabar, iklan Majalah, iklan Radio, Papan Reklame dan Spanduk secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli air minum kemasan merek Aqua.
2. Secara parsial, terlihat bahwa dari enam variabel bebas yang ada hanya tiga variabel bebas yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli air minum dalam kemasan merek Aqua, yaitu media iklan televisi, media iklan majalah, dan media iklan spanduk.
3. Dari tiga media iklan yang berpengaruh signifikan tersebut, yang paling dominan terhadap keputusan konsumen dalam membeli air minum kemasan merek Aqua adalah media iklan televisi, diikuti media iklan majalah, dan media iklan spanduk. Sedangkan media iklan surat kabar berpengaruh sangat kecil.
4. Nilai negatif pada koefisien regresi untuk media iklan radio dan papan reklame disebabkan timbulnya selective attention dan selective retention konsumen dalam menyikapi iklan-iklan tersebut.

Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh di atas, untuk dapat meningkatkan keputusan konsumen dalam membeli air minum kemasan merek Aqua maka disarankan sebagai berikut:
1. Pihak manejemen hendaknya dapat memilih media iklan yang efektif, yaitu melalui media iklan televisi.
2. Melakukan perbaikan atau penyempurnaan terhadap iklan melalui media Surat Kabar, Radio dan Spanduk, atau menghilangkan atau tidak lagi memasang iklan melalui media Surat Kabar, Radio dan Papan Reklame tersebut.
3. Perlu adanya kajian lebih lanjut tentang faktor-faktor lain selain media iklan yang dapat mempengaruhi konsumen terhadap keputusan pembelian suatu produk.
uwie

Tema : Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap suatu produk
Judul : Pengaruh kualitas produk dan promosi terhadap keputusan pembelian
kerupuk rambak “ Dwijoyo “ di desa Penanggulan Kec. Pegandon Kab. Kendal
Masalah : Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah : (1) Adakah pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak “DWIJOYO” di Desa Penanggulan Kec. Pegandon Kab. Kendal ? (2) Adakah pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak “DWIJOYO” di Desa Penanggulan Kec.Pegandon Kab. Kendal ? (3) Adakah pengaruh antara kualitas produk dan promosisecara simultan terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak “DWIJOYO” di Desa Penanggulan Kec. Pegandon Kab. Kendal ?
Penulis : Bekti Setiawati
Tahun : 2006

Latar Belakang Masalah
Pemasaran merupakan hal yang sangat penting sejalan dengan semakin tinggi dan bertambahnya kebutuhan masyarakat akan produk-produk yang berkualitas menjadikan persaingan semakin ketat dalam lingkungan bisnis yang terus berkembang. Begitupun pada kasus ini didalam memasarkan produknya produsen kerupuk rambak hanya membuat selebaran tentang kerupuk rambak yang didalamnya terdapat sejarah singkat, bahan dan alat, juga proses pembuatan kerupuk rambak tersebut. Untuk memasarkan produknya biasanya produsen mengikuti pameran perdagangan untuk mempromosikan produknya. Produsen kerupuk rambak “DWIJOYO” tidak menggunakan strategi bauran promosi.

Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah :
1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak "DWIJOYO" di desa Penanggulan Kec. Pegandon Kab. Kendal.
2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak "DWIJOYO" di desa Penanggulan Kec. Pegandon Kab. Kendal.
3. Untuk mengetahui adakah pengaruh kualitas produk dan promosi secara simultan terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak "DWIJOYO" di desa Penanggulan Kec. Pegandon Kab. Kendal.

Metodologi
• Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh konsumen kerupuk rambak “DWIJOYO” di Desa Penanggulan Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal selama penelitian yang berjumlah 3420 orang.
• Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Simple Random Sampling, yaitu pengambilan sampel dengan cara acak sederhana melalui daftar bilangan random.
• Variabel penelitian : variabel bebas ( X ) dan satu variabel terikat ( Y ).
• Sumber Data : Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diperoleh secara langsung dari responden dengan menggunakan angket dan Data Sekunder yang diperoleh dari literatur, majalah dan dokumen yang diperlukan untuk penyusunan penelitian ini.
• Metode Pengumpulan Data : Metode Kuesioner ( Angket ) dan Metode Dokumentasi
• Metode Analisis Data : analisis linier berganda.
• Tahap Penelitian : Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Uji Simultan, Uji Parsial

Hasil Penelitian
Dari penelitian tersebut dapat diketahui bahwa hipotesis yang diangkat atas dasar teori-teori yang digunakan disebutkan bahwa faktor kualitas produk dan promosi mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan ( nyata ). Dari uji yang dilakukan baik secara simultan maupun secara parsial dari tiap variabel yang mempengaruhi didapat bahwa variabel kualitas produk dan variabel promosi mempunyai pengaruh terhadap variabel keputusan pembelian. Secara parsial variabel kualitas produk mempunyai pengaruh yang signifikan ( nyata ) sebesar 0.001 sehingga bila terjadi perubahan pada variabel ini akan mempengaruhi variabel keputusan pembelian. Variabel promosi secara parsial juga mempunyai pengaruh yang sinifikan ( nyata ) sebesar 0.009 sehingga bila terjadi perubahan pada variabel ini akan mempengaruhi variabel keputusan pembelian.

Kesimpulan
1. Ada pengaruh yang signifikan antara produk dan promosi terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak “DWIJOYO” di Desa Penanggulan Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal.
2. Besarnya pengaruh yang diberikan produk dan promosi terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak “DWIJOYO” di Desa Penanggulan Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal sebesar 20.4%.
3. Dari hasil ini membuktikan bahwa faktor produk dan promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian kerupuk rambak “DWIJOYO” di Desa Penanggulan Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal. Namun tidak hanya produk dan promosi saja yang dijadikan sebagai pertimbangan konsumen dalam membeli barang tetapi juga ditentukan oleh faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini.

Saran
• Bagi Konsumen : Sebelum memilih produk kerupuk rambak yang akan dibeli hendaknya konsumen lebih teliti dalam hal kualitas karena kualitas merupakan jaminan bahwa produk itu baik dan layak untuk dikonsumsi.
• Bagi Produsen : Untuk tetap mempertahankan kualitas produk, sebaiknya produsen memberikan pelayanan yang dapat memuaskan konsumen, mempertahankan rasa dari produk, melakukan pengemasan yang baik, dan tidak mengganti nama atau merek produk yang sudah dikenal konsumen.
• Usaha mempertahankan kualitas tersebut dapat dilakukan dengan tetap mempergunakan bahan baku yang berkualitas dan peningkatan alat-alat produksi yang lebih baik dan bersih.