uwie
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam perkembangannya saat ini, teknologi telekomunikasi dan informasi tidak hanya menjadi instrumen peningkatan efektifitas dan efisiensi bisnis, tetapi juga telah menjadi area bisnis yang menggiurkan, yang banyak diperebutkan pelaku usaha karena potensi luar biasa yang dikandungnya (Iqbal:2002). Oleh karena itu, mau tidak mau produsen mengembangkan berbagai macam cara dalam memenuhi tuntutan dan kepuasan konsumen.
Antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya memiliki cara yang berbeda didalam memasarkan produknya. Untuk menarik konsumen, perusahaan tidak hanya menawarkan produk yang memiliki kualitas atau harga yang bersaing tetapi produk tersebut juga harus memiliki komunikasi baik terhadap konsumen. Maksudnya perusahaan harus melakukan berbagai upaya didalam mempromosikan produknya sehingga konsumen merasa tertarik dan akhirnya tujuan perusaan dapat tercapai. Adapun tujuan umum dari perusahaan yaitu memperoleh laba dan mengembangkan usaha serta mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
Menurut salah satu riview jurnal (Friska:2004) melakukan studi tentang Manfaat Promosi Dalam Usaha Untuk Meningkatkan Produksi Pada Asuransi Jasa Indonesian Cabang Medan, dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa kenaikan pada aktifitas promosi menyebabkan kenaikan pada aktifitas produksi premi.
Misalkan, pada kelangsungan hidup perusahaan Unilever yang terus bertahan dan sekaligus merupakan obyek dari penelitian. Selain keragaman dan kualitas produk, PT Unilever Indonesia Tbk juga terus melakukan promosi guna mempertahankan produk yang dihasilkan. Salah satunya adalah produk “ Pasta Gigi Pepsodent “.
Pasta gigi adalah salah satu produk yang merupakan hasil dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada saat ini. Terutama pasta gigi pepsodent yang dapat memenuhi kebutuhan serta memuaskan konsumen dalam menjaga kebersihan, kekuatan, dan kesehatan gigi. Tentunya dengan keragaman rasa, ukuran dan harga dari pasta gigi pepsodent.
Perusahaan-perusahaan dengan produk serupa berupaya menarik dan mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya guna memperoleh pangsa pasar (market share) yang sebesar-besarnya sehingga produk tersebut menjadi leader atau pemimpin pasar diantara produk-produk pesaing lainnya.
Dalam hal demikian, Brand Image (citra merek) menjadi salah satu pertimbangan utama saat memasarkan suatu produk. (Andre Julianto:2006) Pentingnya keberadaan suatu merek dikarenakan merek dapat mencerminkan identitas dari suatu produk dan memberikan dampak tertentu terhadap perusahaan.
Setiap perusahaan akan berusaha semaksimal mungkin dalam menjaga dan mempertahankan keunggulan dari Brand Image produk mereka. Karena mereka sadar bahwa sebagian besar dari konsumen menganggap Brand Image sebagai prestise yang dibutuhkan dalam mengkonsumsi suatu produk.
Pasta Gigi Pepsodent dapat dikatakan cukup populer dan telah lama dikenal sebagai pasta gigi keluarga. Karena, hampir seluruh masyarakat indonesia pernah menggunakannya. Bahkan sebagian besar masyarakat menganggap pasta gigi pepsodent sebagai salah satu bagian dari mereka.
Salah satu contoh promosi yang dilakukan PT Unilever Indonesia Tbk selain melalui media iklan adalah melalui acara-acara perlombaan, misalnya pada acara “Senyum Pepsodent” yang dilakukan pada tanggal 25 Juli- 30 November 2007. Acara ini digelar sebagai bentuk komitmen untuk dapat terus mewujudkan senyum Indonesia, Pepsodent melalui Gerakan Nasional ‘Senyum Indonesia Senyum Pepsodent’ ini, ingin mengajak masyarakat untuk lebih menyadari pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut secara mandiri dan partisipasi aktif individu sebagai kader kesehatan di bidang kesehatan gigi dan mulut untuk menciptakan perubahan mulai dari lingkungan terkecil, keluarga, sekolah dan seterusnya.
Hal tersebut diatas menunjukkan bahwa pasta gigi Pepsodent telah berusaha untuk menarik minat konsumen dalam menggunakan pasta gigi Pepsodent, dengan mengundang konsumen untuk terjun langsung dalam suatu acara yang digelar Pepsodent. Sehingga metode promosi Word by Mouth (promosi dari mulut ke mulut) menjadi strategi promosi yang paling efektif.
Kejadian diatas menjadi daya tarik bagi penulis, untuk meneliti tentang “ Pengaruh Promosi Terhadap Brand Image Pasta Gigi Pepsodent “ ( studi kasus pada 10 ibu rumah tangga di daerah Pondok Bambu rt 01/04, Jakarta-Timur ) yang juga diambil sebagai judul dari JURNAL.

1.2 Rumusan Masalah
Sejalan dengan kuatnya persaingan dalam dunia dagang, maka peran promosi menjadi sangat penting. Karena dengan promosi, konsumen mendapatkan informasi mengenai keberadaan serta keunggulan dari suatu perusahaan. Sehingga memudahkan konsumen didalam mengambil keputusan terhadap suatu produk.
Uraian diatas, menjadi latar belakang PT Unilever Indonesia Tbk didalam melakukan promosi Pasta Gigi Pepsodent. Dalam hal ini perusahaan perlu mengidentifikasi :
1. Bagaimana pengaruh promosi yang dilakukan PT Unilever Indonesia Tbk sebagai produsen pasta gigi Pepsodent.
2. Bagaimana tingkat penerimaan Brand Image Pepsodent di kalangan 10 ibu rumah tangga di daerah Pondok Bambu rt 01/04, Jakarta Timur.
3. Berapa besar pengaruh promosi Pepsodent terhadap Brand Image dikalangan 10 ibu rumah tangga di daerah Pondok Bambu rt 01/04, Jakarta Timur.

1.3 Tujuan Penelitian
Maksud dari diadakannya penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi. Serta bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh promosi yang dilakukan PT Unilever Indonesia Tbk sebagai produsen pasta gigi Pepsodent.
2. Untuk mengetahui bagaimana tingkat penerimaan Brand Image Pepsodent di kalangan 10 ibu rumah tangga di daerah Pondok Bambu rt 01/04, Jakarta Timur.
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh promosi Pepsodent terhadap Brand Image dikalangan 10 ibu rumah tangga di daerah Pondok Bambu rt 01/04, Jakarta Timur.

1.4 Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada :
1. Perusahaan
Khususnya bagi pihak manajemen perusahaan, dapat menyumbangkan alternatif pemikiran kepada perusahaan didalam memecahkan masalah serta menyempurnakan kekurangan perusahaan.
2. Masyarakat
Terutama bagi civitas perguruan tinggi, diharapkan agar penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan sebagai tambahan referensi untuk penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan masalah sejenis.
3. Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis, serta sebagai perbandingan antara teori yang diperoleh saat perkuliahan dengan praktek di lapangan.

1.5 Kerangka Pemikiran
Dalam pengembangan strategi pemasaran untuk produk – produk individual, penjual harus memikirkan merek (Brand) untuk produknya. Karena merek (Brand) merupakan langkah awal didalam menguasai pasar. (Andre Julianto:2006) Para pemasar mengatakan bahwa pemberian merek adalah seni dan landasan dari pemasaran.
Menurut Kotler (2000) mendefinisikan bahwa “bauran pemasaran adalah kelompok kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar sasaran“. Sedangkan Jerome Mc-Carthy dalam Fandy Tjiptono (2004) merumuskan bauran pemasaran menjadi 4 P (Product, Price, Promotion dan Place). Dari keempat alat bauran pemasaran tersebut product (produk) lah yang paling mendasar. Pengertian produk (Danfar,2009) adalah bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Produk disini bisa berupa apa saja (baik yang berwujud fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk.memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu. Produk merupakan semua yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh dan digunakan atau dikonsumsi untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang berupa fisik, jasa, orang, organisasi dan ide.
Setelah itu Promotion (promosi). Pengertian promosi menurut Menurut Basu Swastha DM dan Irawan dalam Angipora (1999), promosi merupakan insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan dari suatu prodak atau jasa. Kemudian pengertian Brand adalah salah salah satu bagian terpenting dari suatu produk. Merek dapat menjadi suatu nilai tambah bagi produk baik itu produk yang berupa barang maupun jasa.
Jadi, merek dapat mengidentifikasikan penjual dan pembuat. Pengaruh Brand Image menjadi sangat penting bagi sebuah perusahaan, karena melalui Brand Image mereka dapat memposisikan perusahaan mereka serta dapat mempertahankan konsumen. Pengertian Brand Image menurut (Keller:2003) :
1. Anggapan tentang merek yang direfleksikan konsumen yang berpegang pada ingatan konsumen.
2. Cara orang berpikir tentang sebuah merek secara abstrak dalam pemikiran mereka, sekalipun pada saat mereka memikirkannya, mereka tidak berhadapan langsung dengan produk Membangun brand image yang positif dapat dicapai dengan program marketing yang kuat terhadap produk tersebut, yang unik dan memiliki kelebihan yang ditonjolkan, yang membedakannya dengan produk lain. Kombinasi yang baik dari elemen–elemen yang mendukung (seperti yang telah dijelaskan sebelumnya) dapat menciptakan brand image yang kuat bagi konsumen.
Dari uraian diatas, maka dapat kita tarik benang merah yang menjadi kaitan atau hubungan antara promosi dengan Brand Image. Yaitu promosi sebagai media yang digunakan dalam memperkenalkan produk, dan didalam kegiatan promosi terdapat merek yang menjadi pembeda antar produk. Sebab, yang ditawarkan produk diantaranya adalah merek itu sendiri, yang kemudian produk tersebut dikonsumsi dan meninggalkan kesan terhadap konsumen. Sehingga memberikan penilaian dan citra terhadap suatu merek.

1.6 Judul Jurnal
Dari uraian dan informasi diatas maka terfikirlah judul dari jurnal ini yaitu “ Pengaruh Promosi Terhadap Brand Image Pasta Gigi Pepsodent “ ( studi kasus pada 10 ibu rumah tangga di daerah Pondok Bambu rt 01/04, Jakarta-Timur )
0 Responses

Posting Komentar