uwie
 Review Jurnal

Pengarang : Ita Indi Rahayu

PENDAHULUAN

Alasan Pemilihan Judul
Pembangunan di sektor industri akhir-akhir ini terus meningkat, baik
industri besar, sedang maupun kecil. Pembangunan di sektor industri ditujukan
untuk memperluas lapangan kerja, kesempatan berusaha dan untuk meningkatkan
mutu serta perlindungan bagi tenaga kerja. Perlindungan tenaga kerja ditujukan
kepada perbaikan upah, syarat kerja, serta jaminan sosial lainnya dalam rangka
perbaikan kesejahteraan tenaga kerja.
Upaya perlindungan terhadap bahaya yang timbul serta pencapaian
ketentraman atau ketenangan kerja agar  tenaga kerja tetap sehat dan selamat
bertujuan untuk pencapaian produktivitas kerja yang setinggi-tingginya.
Penerapan ergonomi pada berbagai  bidang pekerjaan telah terbukti
menyebabkan kenaikan produktivitas kerja secara nyata.
Penerapan ergonomi untuk peningkatan kesehatan, keselamatan dan
produktivitas tenaga kerja serta perbaikan mutu produk dalam suatu proses
produksi semakin dirasakan. Oleh karena itu, penyelenggaraan ergonomi perlu
segera dilakukan dengan lebih baik melalui penyesuaian mesin, alat dan
perlengkapan kerja terhadap tenaga kerja yang dapat mendukung kemudahan,
kenyamanan dan efisiensi kerja.
Penyesuaian dan keselarasan antara ukuran alat kerja dan antropometri
tenaga kerja akan meningkatkan optimasi  serta efisiensi kerja secara maksimal.
Mengingat antropometri manusia tidak  dapat dibuat, maka ukuran-ukuran,
kemampuan dan keterbatasannya harus menjadi dasar rancangan alat kerjanya.
Umumnya prinsip-prinsip ergonomi belum banyak diterapkan pada berbagai
sektor industri, misalnya pada industri konveksi rumah tangga. Penggunaan alat-
alat kerjanya belum sesuai dengan prinsip-prinsip ergonomi, seperti pembuatan
tempat duduk terlalu rendah atau terlalu tinggi.
Penjahit konveksi pada industri rumah tangga Panca Daya Sakti merupakan salah satu dari sekian banyak industri yang termasuk dalam jenis usaha sektor informal.

Permasalahan
Permasalahan dalam penelitian ini adalah : Apakah ada hubungan antara
sikap kerja duduk terhadap produktivitas kerja pada penjahit konveksi rumah
tangga Panca Daya Sakti ? 

Tujuan Penelitian  
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan
antara sikap kerja duduk terhadap produktivitas kerja pada penjahit konveksi
rumah tangga Panca Daya Sakti. 
Penegasan istilah
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan agar tidak terjadi salah
dalam pemahaman penulisan dalam suatu  penelitian sehingga diharapkan bisa
mengarah pada tujuan penelitian, maka ada beberapa istilah yang perlu ditegaskan
yaitu sebagai berikut :
1  Sikap Kerja Duduk
2  Produktivitas Kerja

Kerangka Teori
Lingkungan
-  faktor fisik
-  faktor kimia
-  faktor biologis
-  faktor psikologis
Produktivitas kerja Manusia
-  umur
-  jenis kelamin
-  masa kerja
-  kondisi  kesehatan
-  status gizi
Sikap Kerja
Duduk

METODE PENELITIAN
Populasi
Populasi adalah keseluruhan obyek  penelitian atau obyek yang diteliti
(Soekidjo Notoatmodjo, 2002:79). Populasi  dalam penelitian ini adalah semua
penjahit yang bekerja pada industri konveksi rumah tangga di Panca daya Sakti
berjumlah 45 orang.
Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti
dan dianggap mewakili seluruh populasi disebut sampel penelitian (Soekidjo
Notoatmodjo, 2002:79). Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan purposive
sampling yang menggunakan kriteria sebagai berikut :
1)  Responden yang telah bekerja pada usia antara 15-30 tahun.
2)  Responden pada penelitian ini jenis  kelaminnya wanita dan bekerja di
konveksi rumah tangga Panca Daya Sakti.
3)  Responden yang diambil adalah karyawan yang mempunyai masa kerja 1-5
tahun.
4)  Responden yang memiliki  kondisi kesehatan  yang sehat.
5)  Responden yang memiliki status gizi normal.
Berdasarkan kriteria tersebut diperoleh jumlah sampel dalam penelitian ini
sebanya 30 orang.

Rancangan Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah : 
Observasi adalah studi yang disengaja dan sistematik tentang fenomena
sosial dan gejala-gejala  fisik  dengan jalan mengamati dan mencatat
(Soekidjo Notoatmodjo, 2002:93). Pada penelitian ini peneliti melihat dan
mengamati keadaan lingkungan di Konveksi Panca Daya Sakti.
Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara mengadakan tanya jawab baik secara langsung maupun tidak
langsung (Soekidjo Notoatmodjo, 2002:102). Wawancara yang dilakukan
dalam penelitian ini, melibatkan berbagai pihak dengan tujuan untuk
mengetahui sikap duduk para pekerja di Konveksi Panca Daya Sakti.
Pengukuran adalah suatu aktivitas yang dilakukan dengan cara mengukur
dan menggunakan bahan atau alat kemudian mencatat hasilnya.
Pengukuran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengukuran
produktivitas kerja responden dengan mencatat hasil baju/celana yang
dihasilkan selama pengamatan.
Prosedur Penelitian 
Dalam penelitian ini menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :
1)  Memilih masalah yang akan diteliti
2)  Merumuskan dan mengadakan pembatasan masalah, kemudian berdasarkan
masalah tersebut diadakan studi  pendahuluan untuk menghimpun informasi
dan teori sebagai dasar menyusun kerangka konsep penelitian.
3)  Membuat asumsi atau tanggapan yang  menjadi dasar perumusan hipotesis
penelitian.
4)  Merumuskan hipotesis penelitian.
5)  Menentukan populasi dan sampel. Populasi  yang digunakan dalam penelitian
ini adalah semua penjahit yang bekerja pada industri konveksi rumah tangga
Panca Daya Sakti berjumlah 45 orang sebagai populasi adapun cara pemilihan sampelnya dengan menggunakan teknik purposif sampling didapatkan dengan wawancara dan kuesioner sehingga didapatkan jumlah sampel yang memenuhi kriteria sebanyak 30 orang.
6)  Menentukan teknik pengumpulan data. Dalam penelitian ini teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, dan observasi.
7)  Melakukan uji coba kuesioner dengan  tujuan untuk menghindari pertanyaan
yang sulit dimengerti atau kekurangan dari materi kuesioner itu sendiri. 
Pengolahan Data
Dalam penelitian ini pengolahan data yang dilakukan adalah sebagai
berikut :
1)  Editing : Untuk  memeriksa kelengkapan  daya yang didapat melalui  
koesioner dan wawancara.
2)  Coding : Memberikan kode pada  masing-masing  jawaban   untuk
mempermudah pengelolaan data.
3)  Entri data : Proses pemindahan data ke dalam media komputer agar didapat
data masukan yang siap diolah
4)  Tabulasi : Penyajian data dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan deskriptif.
Analisis Data
Data yang telah diperoleh dianalisis dengan menggunakan langkah sebagai
berikut :
1)  Analisis Univariat
Yaitu analisis yang dilakukan terhadap  tiap variabel dari hasil setiap
penelitian. Dalam analisis ini hanya perhitungan mean, median, modus, standar
deviasi dan distribusi dan persentase dari tiap variabel. 
2)  Analisis Bivariat
Analisis bivariat ini digunakan untuk mencari hubungan variabel bebas
dan variabel terikat dengan skala ordinal dan ordinal yaitu uji chi square.
Perhitungan rumus chi square dalam penelitian ini dilakukan dengan program
komputer.
Kriteria hubungan berdasarkan nilai p value (probabilitas) yang dihasilkan
dibandingkan dengan nilai kemaknaan yang  dipilih, dengan kriteria sebagai
berikut :
a)  Jika p value > 0,05, maka Ho diterima
b)  Jika p value < 0,05, maka Ho tidak diterima.
Singgih Santoso (2003:236)
Untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan antara variabel bebas
dengan terikat dapat diketahui dari koefisien kontingensi. Kriteria keeratan
hubungan dengan menggunakan koefisien kontingensi yaitu sebagai berikut :
a)  0,00 – 0,19 = hubungan sangat lemah
b)  0,20 – 0,39 = hubungan lemah
c)  0,40 – 0,59 = hubungan cukup kuat
d)  0,60 – 0,79 = hubungan kuat
e)  0,80 – 1,00 = hubungan sangat kuat
(Sugiono, 2002:216) 

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Analisis Bivariat
Analisis bivariat untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara sikap
kerja duduk terhadap produktivitas kerja tenaga kerja konveksi rumah tangga
Panca Daya Sakti adalah uji chi square. 
Hasil tabulasi silang sikap kerja duduk dengan produktivitas kerja
menunjukkan bahwa rendahnya produktivitas kerja responden dikarenakan sikap
kerja duduknya yang tidak baik sedangkan responden yang sikap kerja duduknya
baik tidak ada satupun yang memiliki  produktivitas rendah.
Dari 63,3% tenaga kerja yang memiliki sikap kerja
duduk tidak baik, 53,3% diantaranya produktivitasnya rendah dan 10,0%
diantaranya produktivitasnya tinggi. Dengan demikian menunjukkan bahwa baik
tidaknya sikap kerja duduk menentukan  tinggi rendahnya produktivitas kerja
responden.
Secara statistik adanya hubungan antara sikap kerja duduk dengan
produktivitas kerja tersebut dibuktikan dari hasil uji  chi square yang terangkum
pada tabel berikut :
Analisis Chi Square Sikap Kerja Duduk dengan produktivitas Kerja
Variabel 
Pvalue   Kriteria
Sikap kerja duduk
Produktivitas kerja
12,656  Signifikan
Sumber : Data Penelitian 2005
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh pula koefisien kontingensi antara
sikap kerja dengan produktivitas kerja sebesar 0,545 dan harga odds ratio (OR) 
sebesar 24,00. Dari hasil tersebut dapat dijelaskan bahwa keeratan hubungan
antara sikap kerja duduk dengan produktivitas kerja tenaga kerja pada konveksi
rumah tangga Panca Daya adalah 0,516 dan termasuk kategori
cukup kuat. 

SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya, maka dapat disimpulkan
bahwa ada hubungan yang signifikan antara sikap kerja duduk terhadap
produktivitas kerja tenaga kerja pada  konveksi rumah tangga Panca Daya Sakti dengan derajat hubungan antara sikap kerja duduk terhadap produktivitas kerja termasuk kategori cukup kuat.
 
Saran
Beberapa saran yang dapat peneliti ajukan berdasarkan simpulan dari hasil
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1)  Dengan adanya hubungan antara sikap  kerja duduk terhadap produktivitas,
maka bagi para tenaga kerja hendaknya membiasakan sikap duduk yang baik
agar terjadinya keluhan-keluhan pada bagian tubuh tertentu seperti pegal pada
bahu, punggung, pinggang, leher, tangan dan kaki serta pada pantat, yang
akhirnya akan menyebabkan menurunnya produktivitas kerja dapat dihindari.
2)   Untuk penelitian lebih lanjut perlu dilakukan kajian pada variabel-variabel
lain yang berhubungan dengan produktivitas kerja agar diperoleh informasi
yang lebih lengkap tentang faktor-faktor yang menentukan tinggi rendahnya
produktivitas kerja dengan sikap kerja duduk.