uwie
Pendahuluan

Menurut Karl dan Fair (2001:635) suku bunga adalah pembayaran bunga tahunan dari suatu pinjaman, dalam bentuk persentase dari pinjaman yang diperoleh dari jumlah bunga yang diterima tiap tahun dibagi dengan jumlah pinjaman.

Pengertian suku bunga menurut Sunariyah (2004:80) adalah harga dari pinjaman. Suku bunga dinyatakan sebagai persentase uang pokok per unit waktu. Bunga merupakan suatu ukuran harga sumber daya yang digunakan oleh debitur yang harus dibayarkan kepada kreditur.

Adapun fungsi suku bunga menurut Sunariyah (2004:81) adalah :
• Sebagai daya tarik bagi para penabung yang mempunyai dana lebih untuk diinvestasikan.
• Suku bunga dapat digunakan sebagai alat moneter dalam rangka mengendalikan penawaran dan permintaan uang yang beredar dalam suatu perekonomian. Misalnya, pemerintah mendukung pertumbuhan suatu sektor industri tertentu apabila perusahaan-perusahaan dari industri tersebut akan meminjam dana. Maka pemerintah memberi tingkat bunga yang lebih rendah dibandingkan sektor lain.
• Pemerintah dapat memanfaatkan suku bunga untuk mengontrol jumlah uang beredar. Ini berarti, pemerintah dapat mengatur sirkulasi uang dalam suatu perekonomian.

Suku bunga itu sendiri ditentukan oleh dua kekuatan, yaitu : penawaran tabungan dan permintaan investasi modal (terutama dari sektor bisnis). Tabungan adalah selisih antara pendapatan dan konsumsi. Bunga pada dasarnya berperan sebagai pendorong utama agar masyarakat bersedia menabung. Jumlah tabungan akan ditentukan oleh tinggi rendahnya tingkat bunga. Semakin tinggi suku bunga, akan semakin tinggi pula minat masyarakat untuk menabung, dan sebaliknya.

Tinggi rendahnya penawaran dana investasi ditentukan oleh tinggi rendahnya suku bunga tabungan masyarakat. Menurut Lipsey, Ragan, dan Courant (1997 : 471) suku bunga adalah harga yang dibayarkan untuk satuan mata uang yang dipinjam pada periode waktu tertentu. Menurut Lipsey, Ragan, dan Courant (1997 : 99-100) suku bunga dapat dibedakan menjadi dua yaitu suku bunga nominal dan suku bunga riil. Dimana suku bunga nominal adalah rasio antara jumlah uang yang dibayarkan kembali dengan jumlah uang yang dipinjam. Sedang suku bunga riil lebih menekankan pada rasio daya beli uang yang dibayarkan kembali terhadap daya beli uang yang dipinjam. Suku bunga riil adalah selisih antara suku bunga nominal dengan laju inflasi. Menurut Samuelson dan Nordhaus (1998) suku bunga adalah pembayaran yang dilakukan atas penggunaan sejumlah uang.

Menurut Nopirin (1992:176) fungsi tingkat bunga dalam perekonomian yaitu alokasi faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa yang dipakai sekarang dan di kemudian hari. Menurut Ramirez dan Khan (1999) ada dua jenis faktor yang menentukan nilai suku bunga, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi pendapatan nasional, jumlah uang beredar, dan inflasi. Sedang faktor eksternal merupakan suku bunga luar negeri dan tingkat perubahan nilai valuta asing yang diduga.

Menurut Prasetiantono (2000) mengenai suku bunga adalah : jika suku bunga tinggi, otomatis orang akan lebih suka menyimpan dananya di bank karena ia dapat mengharapkan pengembalian yang menguntungkan. Dan pada posisi ini, permintaan masyarakat untuk memegang uang tunai menjadi lebih rendah karena mereka sibuk mengalokasikannya ke dalam bentuk portfolio perbankan (deposito dan tabungan). Seiring dengan berkurangnya jumlah uang beredar, gairah belanja pun menurun. Selanjutnya harga barang dan jasa umum akan cenderung stagnan, atau tidak terjadi dorongan inflasi. Sebaliknya jika suku bunga rendah, masyarakat cenderung tidak tertarik lagi untuk menyimpan uangnya di bank.

Beberapa aspek yang dapat menjelaskan fenomena tingginya suku bunga di Indonesia adalah tingginya suku bunga terkait dengan kinerja sektor perbankan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi (perantara), kebiasaan masyarakat untuk bergaul dan memanfaatkan berbagai jasa bank secara relatif masih belum cukup tinggi, dan sulit untuk menurunkan suku bunga perbankan bila laju inflasi selau tinggi ( Prasetiantono, 2000 : 99-101).

Pembahasan 

Contoh kasus :
Kegiatan harian Atun dengan (Tab:10%)
• Tanggal 2 Maret setor tunai Rp 10.000.000
• Tanggal 5 Maret pinbuk debet giro Joko Rp 3.000.000
• Tanggal 8 Maret pinbuk kredit tabungan Toni Rp 5.000.000
• Tanggal 11 Maret pinbuk kredit cek Tuti (nasabah Bank Karman) Rp 10.000.000
• Tanggal 23 Maret pinbuk debet deposito Jeki Rp 5.000.000

Hasil tranaksi kliring pada akhir bulan


    Rekapitulasi saldo



    Menghitung bunga tabungan Atun dengan menggunakan saldo harian

    • 2/3 : (10% * 5-2 * Rp 10.000.000) : 365           = Rp 8.219,18
    • 8/3 : (10% * 8-5 * Rp 7.000.000) : 365             = Rp 5.753,42
    • 11/3 : (10% * 11-8 * Rp 12.000.000) : 365       = Rp 9.863
    • 22/3 : (10% * 22-11 * Rp 22.000.000) : 365     = Rp 66.301,37
    • 31/3 : (10% * 31-22+1 * Rp 17.000.000) : 365 = Rp 46.575,34
    Total bunga tabungan                                        = Rp 136.712,3

    Perhitungan bunga untuk dana pihak ketiga



    Hasil Kliring

    Neraca
    Bank Siti
    1 April 2011
    Penutup

    Kliring adalah sarana perhitungan warkat antar bank yang dilaksanakan oleh bank penyelenggara kliring guna memperluas dan memperlancar lalu lintas pembayaran giral. Proses perhitungan hak dan kewajiban antar bank yang dilaksanakan oleh bank indonesia.
    Hasil Perhitungan Kliring
    • Kalah Kliring : Jika transfer masuk dan tagihan cek bank lain atau nota debet keluar lebih kecil dari transfer keluar dan tagihan cek bank sendiri atau nota debet masuk (aset bank ybs bertambah).
    • Menang Kliring : Jika transfer masuk dan tagihan cek bank lain atau nota debet keluar lebih besar dari transfer keluar dan tagihan cek bank sendiri.

    Sumber

    http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/06/teori-suku-bunga.html
    http://infoperbankan.blogspot.com/2008/09/kliring.html

    uwie
    Pendahuluan
    Penjelasan Pasal 13, Ayat (1)
    Kegiatan Lembaga Kliring dan Penjaminan pada dasarnya merupakan kelanjutan dari kegiatan Bursa Efek dalam rangka penyelesaian Transaksi Bursa. Mengingat kegiatan tersebut menyangkut dana masyarakat yang diinvestasikan dalam Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan harus memenuhi persyaratan teknis tertentu agar penyelesaian Transaksi Bursa dapat dilaksanakan secara teratur, wajar, dan efisien
    Demikian pula halnya dengan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian yang melaksanakan fungsi sebagai Kustodian sentral yang aman dalam rangka penitipan Efek juga diwajibkan memenuhi persyaratan teknis tertentu. Sehubungan dengan itu, kedua lembaga tersebut wajib memperoleh izin usaha dari Bapepam.
     
    Pembahasan
    Contoh kasus :
    Terdapat 2 (dua) Bank yaitu Bank Siti dan Bank Karman. Dibawah ini adalah catatan surat yang dikirim oleh masing-masing Bank kepada Bank lawan.
    Surat yang dikirimkan oleh Bank Karman kepada Bank Siti :
    ·         Cek Tn. Z Rp 2.000.000
    ·         B/G Ny. K Rp 3.000.000
    ·         Cek Tn. L Rp 4.000.000
    ·         Cek Ny. G Rp 1000.000
    ·         Nota Debet PT. X Rp 10.000.000
    ·         B/G PT. Y Rp 15.000.000
    ·         Nota Kredit PT. M Rp 10.000.000
    Dan tolakan yang dilakukan oleh Bank Siti : 
    Cek Tn. Z
    ·         Cek Tn. L
    ·         B/G PT. Y

    Surat yang dikirimkan oleh Bank Siti kepada Bank Karman :
    ·         Cek Tn. A Rp 3.000.000
    ·         Cek Tn. B Rp 2.000.000
    ·         B/G PT. C Rp 4.000.000
    ·         B/G PT. D Rp 5.000.000
    ·         Cek Tn. E Rp 2.000.000
    ·         Nota Debit PT. F Rp 10.000.000
    ·         Nota Kredit PT. G Rp 5.000.000
    Dan tolakan yang dilakukan oleh Bank Karman :
    ·         Cek Tn. A
    ·         B/G PT. C
    ·         B/G PT. D

    Penentuan menang atau kalah kliring antata Bank Siti dan Bank Karman :
    Bank Siti                                                         Bank Karman
    - Rp   2.000.000                                              + Rp   2.000.000
    - Rp   3.000.000                                              + Rp   3.000.000
    - Rp   4.000.000                                              + Rp   4.000.000
    - Rp   1.000.000                                              + Rp   1.000.000
    - Rp 10.000.000                                              + Rp 10.000.000
    - Rp 15.000.000                                              + Rp 15.000.000
    + Rp 10.000.000                                             -  Rp 10.000.000

    + Rp   3.000.000                                             -  Rp   3.000.000
    + Rp   2.000.000                                             -  Rp   2.000.000
    + Rp   4.000.000                                             -  Rp   4.000.000
    + Rp   5.000.000                                             -  Rp   5.000.000
    + Rp   2.000.000                                             -  Rp   2.000.000
    + Rp 10.000.000                                             -  Rp  10.000.000
    · Rp    5.000.000                                             + Rp   5.000.000
         + 6 / + 5                                                          - 6 / - 5
    Menang Kliring                                               Kalah Kliring

    Dalam hal ini Bank Siti dan Bank Karman memiliki deposito sebesar Rp 100.000.000 dan syarat simpanan pada BI untuk masing-masing Bank adalah 8%.
    Rekening Koran (R/K) pada BI :
    ·         Untuk Bank Siti
    8% x Rp 100.000.000 = Rp 8.000.000 + Rp 5.000.000 (menang kliring) = Rp 13.000.000
    ·         Untuk Bank Karman
    (8% x Rp 100.000.000) +  Rp 2.000.000 = Rp 10.000.000 - Rp 5.000.000 (kalah kliring) = Rp 5.000.000

    Kesimpulan

    Demikian pula halnya dengan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian yang melaksanakan fungsi sebagai Kustodian sentral yang aman dalam rangka penitipan Efek juga diwajibkan memenuhi persyaratan teknis tertentu. Sehubungan dengan itu, kedua lembaga tersebut wajib memperoleh izin usaha dari Bapepam.

    Dalam proses kliring, suatu bank dapat dikatakan menang kliring (lending bank) atau kalah kliring (borrowing bank). Posisi menang atau kalah dapat ditentukan dengan menggunakan rumus berikut:
    (Debit Keluar  +  Kredit Masuk)  -  (Debit Masuk  +  Kredit Keluar)
    Jika nilainya positif berarti menang kliring, sedangkan jika negatif berarti kalah kliring.
    Transaksi  kliring  otomatis  dapat  dipecah  menjadi  dua  jenis  :
    • Transaksi local (intraregional), bank penarik mempersiapkan seluruh warkat untuk dikirim ke bank tertarik. Disini bank penarik akan memeriksa kelengkapan data, memeriksa kebenaran cek, membedakan apabila transaksi tersebut berasal dari bank sendiri, kemudian menyampaikan data tersebut kepada lembaga kliring.
    • Transaksi antar daerah (interregional), bank penarik akan menyampaikan transaksinya kepada pusat pengolahan data di lembaga kliring lokal. Transaksi-transaksi disortir oleh bank penarik dalam lokasi yang bersangkutan. Volume data yang besar ini akan digabung menjadi suatu ringkasan arsip untuk setiap lokasi, kemudian arsip ini dipindahkan ke tiap lokasi lainnya untuk diproses lebih lanjut.

    uwie
    Pendahuluan

    Bunga adalah imbal jasa atas pinjaman uang. Imbal jasa ini merupakan suatu kompensasi kepada pemberi pinjaman atas manfaat kedepan dari uang pinjaman tersebut apabila diinvestasikan. Jumlah pinjaman tersbut disebut "pokok utang" (principal). Persentase dari pokok utang yang dibayarkan sebagai imbal jasa ( bunga ) dalam suatu periode tertentu disebut "suku bunga".

    Bunga tabungan terdiri dari :
    • Bunga harian
    • Bulanan / saldo terendah
    • Rata-rata saldo

    Rumus umum : (% i x HB x nominal) : 365

    Contoh kasus :

    Tutik adalah nasabah dari Bank Siti. Ini adalah transaksi yang dilakukan oleh Tutik selama bulan Maret :
    1. Tgl 2 Maret   : setoran tunai Rp 10.000.000
    2. Tgl 5 Maret   : pinbuk kredit giro Z Rp 5.000.000
    3. Tgl 8 Maret   : pinbuk debet deposito K Rp 2.000.000
    4. Tgl 17 Maret : ambil tunai Rp 3.000.000
    5. Tgl 23 Maret : pinbuk kredit cek F(BTN) Rp 8.000.000

    Pertanyaan :
    • Saldo awal tanggal 1 April
    • Bunga tabungan bulan ke – 3
    • Rekap saldo

    Uraian :
    Saldo Harian (10%)
    1. Tgl 2 Maret
         Kas Rp 10.000.000
                                  Tabungan Tutik Rp 10.000.000

    2. Tgl 5 Maret
        Giro Z Rp 15.000.000
                                  Tabungan Tutik Rp 15.000.000

    3. Tgl 8 Maret
        Tabungan Tutik Rp 13.000.000
                                   Deposito K Rp 13.000.000

    4. Tgl 17 Maret
        Tabungan Tutik Rp 10.000.000
                                   Kas Rp 10.000.000

    5. Tgl 23 Maret
        Rekening koran pada BI Rp 18.000.000
                                   Tabungan Tutik Rp 18.000.000

    Saldo akhir bulan Maret sebesar Rp 18.000.000

    Proses akhir hari
    Saldo akhir       Rp 18.000.000
    Bunga (10%)    Rp 1.800.000
    Saldo awal        Rp 19.800.000

    Saldo harian
    5/3 ((10% x (5-2 x 10jt)) : 365             = Rp 8.219,18
    8/3 ((10% x (8-5 x 15jt)) : 365             = Rp 12.328,77
    17/3 ((10% x (17-8 x 13jt)) : 365         = Rp 32.054,79
    23/3 ((10% x (23-17 x 10jt)) : 365       = Rp 16.438,36
    31/3 ((10% x (31-23 + 1 x 18jt)) : 365 = Rp 44.383,56
    total bunga                                            = Rp 113.424,66

    Saldo terendah
    ((10% x (31 – 2 + 1 x 10jt)) : 365             = Rp 82.191,78
    Saldo rata-rata
    ((10% x (31 – 2 + 1 x 13.200.000)) : 365 = Rp 108.493,15

    Kesimpulan 
    • Saldo harian dihitung setiap kali melakukan transaksi
    • Pada saat perhitungan saldo harian tgl 31 dihitung, karena setiap akhir bulan uang mengendap di Bank
    uwie
    Yuli Komalsari
    NPM : 11208327
    Tulisan Softskill Bahasa Indonesia


    Latar Belakang Masalah

    Persaingan global semakin membuat setiap manusia di muka bumi ini berlomba – lomba untuk menjadi yang lebih baik. setiap manusia harus bisa menjadi mobile decession maker. tidak hanya itu, waktu, yang menjadi pemakan zaman nomor satu di dunia pun memaksa manusia untuk bisa thing outside the box.

    Masalah
    Mencari tahu seberapa jauh pengaruh bahasa asing dalam perkembangan bahasa indonesia.

    Penjabaran Isi

    Kata serapan dalam bahasa atau lebih tepatnya antar bahasa adalah merupakan suatu hal yang lumrah. Setiap kali ada kontak bahasa lewat pemakainya pasti akan terjadi serap menyerap kata. Unit bahasa dan struktur bahasa itu ada yang bersifat tertutup dan terbuka bagi pengaruh bahasa lain. Tertutup berarti sulit menerima pengaruh, terbuka berarti mudah menerima pengaruh. Bunyi bahasa dan kosa kata pada umumnya merupakan unsur bahasa yang bersifat terbuka. Oleh karena itu, dalam kontak bahasa akan terjadi saling pengaruh, meminjam atau menyerap unsur asing dengan sendirinya

    Tidak ada dua bahasa yang sama persis apalagi bahasa yang berlainan rumpun. Dalam proses penyerapan dari bahasa pemberi pengaruh kepada bahasa penerima pengaruh akan terjadi perubahan-perubahan. Ada proses penyerapan yang terjadi secara utuh, tetapi ada juga proses penyerapan yang terjadi dengan beberapa penyesuaian baik dalarn bahasa lisan maupun bahasa tulisnya.

    Bahasa Indonesia dari awal pertumbuhannya sampai sekarang telah banyak menyerap unsur-unsur asing terutarna dalam hal kosa kata. Bahasa asing yang memberi pengaruh kosa kata dalam bahasa Indonesia antara lain : bahasa Sansekerta, bahasa Belanda, bahasa Arab dan bahasa Inggris. Masuknya unsur-unsur asing ini secara historis juga sejalan dengan kontak budaya antara bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa pemberi pengaruh. Mula-mula bahasa Sansekerta sejalan dengan masuknya agama Hindu ke Indonesia sejak sebelum bahasa Indonesia memunculkan identitas dirinya sebagai bahasa Indonesia, kemudian bahasa Arab karena eratnya hubungan keagamaan dan perdagangan antara masyarakat timur tengah dengan bangsa Indonesia, lalu bahasa Belanda sejalan dengan masuknya penjajahan Belanda ke Indonesia, kemudian bahasa Inggris yang berjalan hingga sekarang, salah satu faktor penyebabnya adalah semakin intensifnya hubungan ilmu pengetahuan dan teknologi antara bangsa Indonesia dengan masyarakat pengguna bahasa Inggris.

    Unsur-unsur asing ini telah menambah sejumlah besar kata ke dalam bahasa Indonesia sehingga bahasa Indonesia mengalami perkembangan sesuai dengan tuntutan zaman. Dan sejalan dengan perkembangan itu muncullah masalah-masalah kebahasaan, khususnya penyerapan kata-kata bahasa Inggris.
    Ada dua cara penyerapan kata-kata dan ungkapan-ungkapan dari bahasa inggris ke dalam bahasa Indonesia. Cara pertama adalah dengan menyerap secara seluruhnya, baik dalam ejaan maupun pada ucapannya. Cara kedua adlah dengan menyesuaikan ejaan maupun ucapannya. Penyerapan dengan [enyesuaian pada umumnya mengacu pada ucapan kata aslinya. Dengan demikian akan terjadi dalam ejaannya, diselaraskan dengan kaidah bahasa Indonesia.

    Berikut ini dapat dilihat beberapa macam pola penyerapan kata-kata dalam bahasa inggris ke dalam bahasa Indonesia.
    1. Kata-kata dalam bahasa Inggris yang berawal dengan huruf C,Ch, dan Q.
    Contoh:
    Inggris Ucapan Indonesia
    Certificate Se(r)tifikeit Sertifikat
    Censor Sensor Sensor
    Canteen Kantiin Kantin
    Corruption Korapsien Korupsi
    Check Cek Cek
    Charter Carter Carter
    Chocolate Cokeleit Coklat
    Character Karakte(r) Karakter
    Quality Kwoliti Kualitas
    Quantity Kwontiti Kuantitas
    Quota Kwota Kuota
    Quiz Kwiz Kuiz
    2. Suku kata bahasa inggris yang berakhir dengan “-tion” dan “-sion”, berubah menjadi “-si”
    Contoh:
    Inggris Indonesia Arti
    Adoption Adopsi Mengangkat(anak)
    Association Asosiasi Himpunan,ikatan
    Attension Atensi Perhatian
    Calculation Kalkulasi Perhitungan
    Combination Kombinasi Kumpulan
    Condition Kondisi Keadaan
    Deportasion Deportasi Pengusiran WNA dari suatu Negara
    Discussion Diskusi Pembicaraaan
    Deviation Deviasi Penyimpangan
    Emotion Emosi Perasaan
    Vibration Vibrasi Getaran
    Transportstion Transportasi Pengangkutan
    Suggestion Sugesi Dorongan jiwa
    3. Kata-kata dalam bahasa Inggris yang mempunyai suku-kata akhir “-ty” akan berubah menjadi “-tas” dalam bahasa Indonesia.
    Contoh:
    Inggris Indonesia Arti
    Activity Aktivitas Kegiatan
    Facility Fasilitas Sarana
    Integrity Integritas Sifat jujur
    Priority Prioritas Yang diutamakan
    Quality Kualitas Mutu
    Reality Realitas Kenyataan
    University Universitas Perguruan tinggi
    Namun, hal ini tidak berlaku untuk kata:
    Inggris Indonesia Arti
    Comodity Komoditi Barang dagangan
    Penalty Penalty Hukuman
    Royalty Royalty Pembayaran kepada pemegang hak cipta.
    4. Kata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata akhir “-nt” akan berubah menjadi “-n” dalam bahasa Indonesia
    Contoh:
    Inggris Indonesia Arti
    Argument Argument Bantahan
    Component Komponen Bagian dari suatu alat
    Dominat Dominan Unggul
    Element Elemen Unsure
    Patent Paten Hak paten
    Statement Statemen Pernyataan
    Namun, Hal ini tidak berlaku untuk kata-kata berikut:
    Inggris Indonesia Arti
    Comment Komentar Pendapat
    Investment Investasi Penanaman modal
    Argument Argumentasi/argument Sanggahan
    5. K ata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata akhir “-ism” akan berubah menjadi “-isme” dalam bahasa Indonesia.
    Contoh:
    Inggris Indonesia Arti
    Antogonism Antagonism Bertentangan
    Dualism Dualism Bersifat men-dua
    Egoism Egoism Mementingkan diri sendiri
    Organism Organism Mahluk hidup
    Optism Optismisme Rasa percaya diri yang kuat
    6. K ata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata akhir “-ive” akan berubah menjadi “-if” dalam bahasa Indonesia.
    Contoh:
    Inggris Indonesia Arti
    Aggressive Agresif Galak
    Attracktive Atraktif Menarik
    Competitive Kompetitif Bersaing
    Destructive Destruktif Bersifat merusak
    Negative Negatif Kurang,buruk
    Selective Selectif Pilih-pilih
    7. K ata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata akhir “-nal” akan berubah menjadi “-nal” dalam bahasa Indonesia, namun ejaan keseluruhan berubah sesuai dengan ucapannya.
    Contoh:
    Inggris Indonesia Arti
    Emotional Emosional Perasa
    Functional Fungsional Berkenaan dengan kerjanya dan tugasnya
    Rational Rasional Masuk akal
    Proportional Proporsional Sebanding,sesuai
    Traditional Tradisional Adat,kebiasan
    8. K ata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata awal “ph-” sesuai dengan ucapannya menjadi “f-“ dalam bahasa Indonesia.
    Contoh:
    Inggris Indonesia Arti
    Phantom Fantom Tiruan,ilusi
    Phenomena Fenomena Peristiwa yang hebat
    Phrase Frasa Untaian kata
    Physics Fisika Ilmu fisika
    Physiologi Fisiologi Ilmu faal
    9. K ata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata awal “th-” akan berubah menjadi “t-” dalam bahasa Indonesia.
    Contoh:
    Inggris Indonesia Arti
    Theatre Teater Gedung pertunjukkan
    Theme Tema Pokok bahasan
    Therapy Terapi Pengobatan
    Thermometer Thermometer Alat pengukur suhu
    10. K ata-kata dalam bahasa Inggris mempunyai suku kata akhir “-y” akan berubah menjadi “-i” dalam bahasa Indonesia.
    Contoh:
    Inggris Indonesia Arti
    Anarchy Anarki Kekacauan
    Biography Biografi Riwayat hidup
    Calligraphy Kaligrafi Seni menulis indah
    Planology Planologi Ilmu tata kota
    Pathology Patologi Ilmu tentang penyakit
    Subsidy Subsidi Bantuan berupa uang
    11. Akhiran suku-kata “-ic” dalam bahasa Inggris dapat menjadi beberapa bentuk.
    Contoh:
    Inggris Indonesia Arti
    1.Athelete
    Athletic
    Athletics Atlit
    Atletis
    Atletik Olahragawan
    Sifat badan yang kokoh
    Cabang olah raga atletik
    2. Fantasy
    Fantasia
    Fantastic Fantasi
    Fantasia
    Fantastis Khayalan
    Karya seni penuh fantasi
    Sesuatu yang menakjubkan
    3. Mechanic
    Mechanism
    Mechanical Mekanik
    Mekanisme
    Mekanis Montir
    Tata cara kerjanya
    Berkaitan dengan mesin
    4. Politics
    Political
    Politic Ilmu politik
    Politis
    Politik Ilmu tentang tata-cara mengelola negara
    Berkaitan dengan politik
    Berkaitan dengan pemerintahan
    12. Kata-kata dalam bahsa Inggris yang berawal dengan huruf C dapat berubah menjadi S, K, atau diawali dengan huruf C dalam bahasa Indonesia, sesuai dengan ucapannya.
    Contoh:
    Inggris Indonesia Arti
    Ceremony Seremoni Upacara
    Celebrity Selebriti Boring-orang terkenal
    Circuit Sirkuit Tempat balapan mobil
    Chaotic Keiotik,keiotis Berantakan
    Check Cek Memeriksa
    Café Kafe Semacam kedai atau restoran
    Campus Kampus Lingkungan perguruan tinggi
    Career Karir Pekerjaan
    Clarification Klarifikasi Penjelasan
    Kata-kata serapan memang menambah pembendeharaan kosa-kata bahasa Indonesia. Namun, penyerapan atau peminjaman kata-kata asing tersebut juga akan menimbulkan kerancuan, keragu-raguan, atau kekeliruan.
    Contoh:
    (a) Akses dan Ekses
    Dua kata ini memiliki kemirpan dalam ejaannya, tetapi memiliki arti yang berbeda.
    ð> Akses berasal dari access yang berarti jaln penghubung, kemudahan untuk mendapatkan sesuatu, kemudahan untuk menemui seseorang.
    ð> Ekses berasal dari kata Excess yang berarti berlebihan atau kelebihan, lebih dari seharusnya, perilaku yang melanggar moralitas dan kemanusiaan.
    (b) Even dan Event
    ð> Kata even memiliki arti rata, datar, genap, ama, bahkan.
    ð> Kata Event mengandung arti pertistiwa,kejadian,pertandingan.
    (c) Moment atau momen dan momentum
    ð> Moment atau momen berkaitan dengan waktu
    ð> Momentum berkaitan dengan gerak, dorongan, dan kekuatan.
    (d) Reformasi dan Anarki
    ð> Reformasi berasal dari kata to reform yang berarti memperbaiki (menjadi lebih baik). Namun, reformasi juga berarti perbaikan dalam tatanan social, politik, pemerintahan, dll.
    ð> Anarki berasal dari kata anarchy berarti kekacauan. Selain itu, anarki juga mengabaikan atau tidak mengakui adanya hokum peraturan dan kekuasaan pemerintah.
    Dari penjelasan tersebut, jelaslah bahwa anarki bertentangan dengan reformasi dan bukan bagian dari reformasi.
    (a) Legal dan Legimate
    Dalam bahasa Indonesia, kedua kata ini memiliki arti sah (sah menurut hukum atau konstitusi). Lawan kata legal adalah illegal atu illegal, sedangkan lawan kata dari legitimate adalah illegitimate.
    ð> Legal biasanya berkaitan dengan hokum, misalnya pemalsuan ijazaah adalah perbuatan illegal.
    ð> Kata legitimate biasanya digunakan untuk pemerintahan, misalnya pemerintah yang legitimate merupakan pemerintahan yang dipilih oleh rakyat.
    (b) Kerancuan dalam proses penyerapan
    ð> Pada harian Pikiran Rakyat yang terbit tanggal 18 November 2000, pada halaman 4 (empat) terdapat judul berita sebagai berikut : “Karetaker Gubernur Banten Hari ini Dilantik Mendagri”. Kata caretaker dipakai sebagai pengganti caretaker (baca:keteike) yang artinya pejabat sementara. Penyerapan seperti ini jelas tidak benar.
    ð> Akhir-akhir ini banyak pejabat atau petinggi Negara menggunakan gabungan kata”kebohongan politik”. Bandingkan dengan kata-kata berikut:
    - Public opinion = opini pubic =pendapat umum.
    - Public figure = tokoh public = tokoh masyarakat.
    Jadi, kata “kebohongan publik” = public lie = kebohongan rakyat. Namun, rakyat berbohong kepada siapa? Agar tidak menimbulkan kerancuan, sebaiknya kata tersebut dinyatakan berbohong kepada rakyat atau tidak mengatakan yang sebenarnya kepada rakyat.
    (c) Okay
    Dalam bahasa Inggris kata ‘okay’ berarti ‘lumayan’, ‘cukuo baik’, atau ‘saya setuju’, tergantung dengan konteks .
    ð> A: Why don’t we go to shop? ==> A: Anda ingin ke toko?
    B: Okay B: Oke
    Dalam konteks ini kata okay dan oke mengandung arti yang sama.
    ð> Oh, that place is okay I guess. ==> Tempat itu lumayan menurut indah menurut saya.
    Dalam konteks ini arti dari kata ‘okay’ dan ‘oke’ berbeda. Sejak kata ‘oke’ masuk bahasa Indonesia artinya sudah berubah terlalu jauh untuk digunakan untuk terjemahan langsung dalam contoh ini.
    ð> Who okayed this deal? ==> Siapa yang menandatangani persetujuan ini?
    Pennggunaan ‘okay’ ini belum terbiasa dalam bahasa Inggris, jadi tidak aneh bahwa artinya tidak ada dalam bahasa Indonesia.
    Dari contoh di atas, dapat diketahui ada terdapat perbedaan di antara ‘oke’ dan ‘okay’. Kata ‘oke’ dapat diartikan ’saya dapat’ atau ‘unggul’ tidak ada dalam bahasa Inggris. Contoh penggunaannya dapat dilihat dalam slogan stasiun televise RCTI, ‘Semakin Oke”. Jika kata ‘oke’ masih ada artinya sama dengan kata ‘okay’ dalam bahasa Inggris, penggunaan ini tidak mungkin, karena tidak ada kampanye iklan yang harap meyakinkan penontonnya bahwa acaranya “semakin lumayan”.
    Dari beberapa contoh di atas terlihat jelas bahwa bahasa Inggris sangat mempengaruhi pemakaian kosa-kota dan bahkan struktur bahasa Indonesia. Banyak kata yang mengalami perubahan. Perubahan-perubahan yang terjadi terkadang dapat menimbulkan kerancuan dalam pemakaiannya. Bahkan, pemakaian bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sering digabungkan dalam satu rangkaian kalimat. Hal ini terjadi supaya orang yang menggunakannya akan terlihat lebih modern.
    Penyerepan kosa-kata tersebut dapat menambah pembendaharaan kosa-kota Indonesia. Hal ini sudah tentu akan mempermudah kita berinteraksi khususnya kepada negar-negara lain. Namun.penyerapan kosa-kota tersebut jangan diterima begitu saja. Dalam proses penyerapan harus dapat dilakukan dengan selektif, supaya karakteristik dari bahasa Indonesia tidak akan hilang.
    Contoh-contoh dampak negative masuknya bahasa asing selain diatas antara lain:
    1. Anak-anak mulai mengentengkan/menggampangkan untuk belajar bahasa Indonesia.
    2. Rakyat Indonesia semakinlama kelamaan akan lupa kalau bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan.
    3. Anak-anak mulai menganggap rendah bacaan Indonesia.
    4. Lama kelamaan rakyat Indonesia akan sulit mengutarakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
    5. mampu melunturkan semangat nasionalisme dan sikap bangga pada bahasa dan budaya sendiri.
    Contoh-Contoh pengaruh positif bahasa asing bagi perkembangan anak antara lain :
    1. mampu meningkatkan pemerolehan bahasa anak.
    2. semakin banyak orang yang mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris maka akan semakin cepat pula proses transfer ilmu pengetahuan
    3. menguntungkan dalam berbagai kegiatan (pergaulan internasional, bisnis, sekolah).
    4. anak dapat memperoleh dua atau lebih bahasa dengan baik apabila terdapat pola sosial yang konsisten dalam komunikasi, seperti dengan siapa berbahasa apa, di mana berbahasa apa, atau kapan berbahasa apa.
    5. anak akan melalui tahap perkembangan bahasa yang relatif sama meskipun setiap anak dapat mencapai tahap-tahap tersebut pada usia yang berbeda.
    6. sangat baik untuk kondisi fisik dan kemampuan kerja otak.

    Kesimpulan

    ANAK zaman sekarang, hanya bisa menggunakan satu bahasa saja sangatlah sulit untuk bisa masuk dalam global competition. apalagi posisi negara kita yaitu sebagai negara berkembang yang masih memerlukan bantuan dan kontribusi dari negara lain khususnya negara maju. apalagi kalau bukan BAHASA . setiap individu setidaknya bisa menggunakan bahasa asing atau bahasa internasional. kita tahu bahwa bahasa internasional Bahasa Inggris. untuk bisa berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang dari negara lain, orang tersebut pasti menggunakan bahasa inggris. tidak terkecuali orang indonesia. bahasa inggris, dimana merupakan bahasa asing di negara indonesia, mempunyai peranan besar bagi indonesia itu sendiri. pengaruh yang diberi pun beraneka ragam. ada yang memberikan pengaruh positif dan tidak jarang juga ada yang meberikan pengaruh negatif.

    Sumber

    http://www.natalizer.co.cc/2010/02/pengaruh-bahasa-asing-terhadap-bahasa.html
    • URL Shorten: http://lintas.me/VrBeMPTf
    • Dokter Sayoga,M.Sc, “Pengaruh Bahasa Inggris pada Pembentukan Kosa-Kata Baru Berbahasa Indonesia,2001, CV.Angkasa:Bandung.
    • pengaruh-bahasa-inggris-di-dalam budaya (http://wiwanmanusiabiasa.blogspot.com/2009/10/pengaruh-bahasa-inggris-di-dalam-budaya.html)
    • Hubungan bahasa2 di malang pengaruh bhs ingris terhadap bahasa Indonesia pemuda (http://www.acicis.murdoch.edu.au/hi/field_topics/nickheaney.pdf)