uwie
Nama : Yuli Komalasari
Kelas : 3ea10
NPM : 11208327
Tugas Bahasa Indonesia

Latar Belakang Masalah
Laporan berisikan ikhtisar dari kegiatan yang telah dilakukan. oleh karena itu proposal sangat penting dan sangat mencerminkan kondisi dari kegiatan.

Masalah

Tulisan ini membahas tentang Laporan, diantaranya pengertian, bentuk dan contoh dari salah satu jenis laporan.

Penjabaran Isi

Pengertian

Laporan adalah penyampaian informasi kepada seseorang atau suatu badan karena tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Dengan demikian, laporan merupakan wujud pertanggungjawaban secara tertulis kepada atasan atau organisasi tentang tugas yang telah dilakukan.
Fungsi

Laporan berfungsi sebagai dokumen otentik yang dapat dijadikan sebagai bahan studi orang lain dan sebagai sumber pengalaman bagi orang lain.
Isi Laporan

Laporan yang kita buat hendaknya berisi hal-hal sebagai berikut:
• Fakta yang menyangkut semua aspek kegiatan.
• Kegiatan yang dilakukan.
• Pengalaman yang diperoleh.
• Tercapai tidaknya tujuan yang telah ditetapkan.
• Saran-saran.

Waktu Penulisan

Penulisan laporan dilakukan setelah kita selesai melaksanakan kegiatan, seperti percobaan, seminar, perlomban, rapat, karyawisata, dan kegiatan lain yang telah diprogramkan sebelumnya.

Dasar-Dasar Kegiatan
• Pemberi laporan
Pemberi laporan dapat dilakukan oleh perseorangan maupun sebuah panitia.

• Penerima laporan
Penerima laporan adalah orang yang memberi mandat atau badan yang menugaskan.

• Tujuan laporan
Tujuan laporan antara lain:
a. untuk mengetahui suatu masalah.
b. untuk mengetahui kemajuan atau perkembangan suatu masalah.
c. supaya dapat mengambil keputusan yang lebih efektif.
d. untuk menemukan teknik-teknik baru.
e. sebagai sarana mengadakan pengawasan dan perbaikan

• Sifat laporan
a. Laporan harus ditulis dengan bahasa yang baik dan jelas.
b. Fakta-fakta atau bahan-bahan yang disajikan pelapor harus dapat menimbulkan kepercayaan.
c. Laporan harus mengandung imajinasi dalam pengertian:
• Pelapor harus tahu betul siapa yang menerima laporan.
• Seberapa dalam pengetahuan si penerima laporan mengenai masalah yang dilaporkan.
• Bagaimana kesibukan penerima laporan.
d. Laporan yang dibuat harus sempurna dan komplit.
e. Laporan harus disajikan secara menarik.

Bentuk-bentuk Laporan

1. Formulir isian
Laporan bentuk ini biasanya sudah disiapkan blangko isian yang diarahkan kepada tujuan yang hendak dicapai. Laporan ini sifatnya rutin.

2. Surat
Laporan bentuk ini biasaya digunakan untuk mengemukakan suatu subjek atau topik agar diketahui oleh penerima laporan. Laporan ini tidak banyak menggunakan tabel dan angka, tetapi bentuknya lebih panjang dari surat biasa.

3. Memorandum
Memorandum adalah salah satu bentuk laporan yang berisi saran, nota, atau catatan pendek yang biasanya digunakan dalam bagian-bagian organisasi, antara atasan dengan bawahan dalam hubungan kerja.

4. Laporan laboratoris
Tujuan laporan laboratoris adalah untuk menyampaikan hasil percobaan atau kegiatan yang dilakukan di dalam laboratorium. Laporan ini biasanya ditulis dengan mengisi daftar isian yang telah distandarisasi.
Unsur-unsur laporan laboratoris adalah :
a. Halaman judul
b. Objek dan tujuan
c. Landasan teori
d. Metode dan prosedur kerja
e. Hasil-hasil yang dicapai.
f. Diskusi atas hasil yang telah dicapai dalam percobaan.
g. Kesimpulan
h. Apendiks
i. Data asli

5. Laporan formal
Laporan formal adalah laporan yang memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu, nadanya bersifat impersonal dan materinya disajikan dalam suatu pola struktur. Jika dalam laporan tersebut terdapat persyaratan yang tidak dipenuhi, maka laporan tersebut dikategorikan semiformal. Adapun laporan yang tidak memenuhi persyaratan-persyaratan laporan formal disebut laporan nonformal.
Persyaratan-persyaratan laporan formal :
1. Halaman judul (judul, jenis, pembuat laporan, penerima, tanggal)
2. Surat penyerahan (kata pengantar)
3. Daftar isi
4. Ikhtisar atau abstrak
5. Pendahuluan (latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup)
6. Isi laporan
7. Kesimpulan
8. Saran
9. Apendiks (lampiran-lampiran)
10. Bibliografi
Kesepuluh persyaratan tersebut harus ditulis dengan nada resmi dan gayanya impersonal.

Contoh :

LAPORAN SOMAS 2003
SLTP ISLAM AL-AZHAR 1 KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN

I. Pendahuluan
Alhamdulillah kegiatan Studi Orientasi Masyarakat telah berjalan dengan lancar karena mendapat dukungan dari semua pihak, baik pihak sekolah, sponsor, orang tua murid, Jam’iyyah. Kegiatan yang dilaksanakan di desa Kupahandap Kecamatan Cimanuk Kabupaten Pandeglang tersebut berlangsung pada tanggal 4 s.d 6 April 2003. Kegiatan tersebut diikuti oleh murid-murid program akselerasi sebanyak 44 orang murid dan didampingi oleh 11 orang guru, 2 orang karyawan, orang tua murid, dan Jam’iyyah.
Kegiatan tersebut diisi dengan kegiatan bakti sekolah di SD Kupahandap 1 dan SD kupahandap 2, kegiatan bakti masyarakat berupa renovasi tempat pemandian umum, pembagian sembako, pembagian makanan sehat (susu, bubur kacang hijau, telur) kepada balita, membantu kader PKK dalam penimbangan balita, berbaur dengan kehidupan masyarakat desa dan tafakkur alam.
Secara keseluruhan kegiatan tersebut terlaksana dengan sukses, meskipun terdapat beberapa kekurangan. Masyarakat merasakan manfaat yang besar atas kegiatan yang kita lakukan dan murid pun mendapatkan banyak pengetahuan dan pengalaman dari masyarakat. Demikian pula panitia memperoleh banyak dukungan dari berbagai pihak, terutama sponsor, orang tua murid, donatur, jamiyah, bahkan tokoh masyarakat yang ada di daerah Kupahandap.
Kegiatan tersebut alhamdulillah memenuhi harapan, yaitu: murid mengaplikasikan pengetahuan/pengalaman-nya, meningkatkan kepekaan sosial dan kecerdasan emosional murid, berbaur dengan masyarakat desa, melatih kemandirian dan rasa tanggung jawab murid, menjalin kerja sama yang baik antara sesama murid, guru dengan murid, sekolah dan masyarakat.
II. Tujuan
Adapun tujuan kegiatan SOMAS adalah :
1. Mengaplikasikan pengetahuan dan pengalaman anak dalam kehidupan masyarakat nyata.
2. Mempelajari secara nyata proses pengolahan pertanian dari penanaman sampai menjadi nasi.
3. Melakukan observasi dan eksperimen tentang mata pencaharian penduduk desa.
4. Menumbuhkan kepekaan sosial dan meningkatkan kecerdasan emosional.
5. Menciptakan hubungan kerja sama yang baik antara sesama murid akselerasi, guru dengan murid, dan masyarakat dengan sekolah.
III. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan SOMAS telah dilaksanakan pada:
Hari : Jumat - Minggu
Tanggal : 4 – 6 April 2003
Tempat : Desa Kupahandap Kec. Cimanuk Kab. Pandeglang
IV. Peserta
Kegiatan ini diikuti oleh:
1. Siswa sebanyak 44 murid program akselerasi :
1. Kelas 3G : 24 orang
2. Kelas 2F : 20 orang
2. Guru sebanyak 11 orang
3. TU dan karyawan sebanyak 2 orang
V. Kepanitiaan
Penanggung jawab : Drs. S. Imam Suwaji
Panitia Pengarah : 1. Drs. A. Kasroni
2. Drs. Diding Tajudin
Panitia Pelaksana :
Ketua : Rujiman, S.Pd..
Sekretaris : Nani Suriani, S.Pd.
Bendahara : Sunarmi, S.Pd.
Sie konsumsi : Ir. Wiwit Parminta
Sie Acara/Dokumentasi : Suwartini, S.Pd .
Sie Transportasi : H. Fathul Bachri
Sie Humas & Kemuridan : Drs. Abu Hurairah
Sie Keagamaan : Drs. M. Sahdi Rosidi
Sie Perlengkapan : Drs. Saefulloah
Sulis

VI. Hasil Kegiatan
A. Kegiatan yang Terlaksana
Kegiatan SOMAS yang telah dilaksanakan adalah:
1. Pembukaan SOMAS
Rombongan peserta SOMAS sampai di Kupahandap jam 17.15 dan disambut oleh anak-anak SD Kupahandap 1 dan 2, masyarakat desa, kepala desa, dan orang tua asuh dengan meriah diiringi shalawat nabi. Upacara pembukaan dilaksanakan di halaman SD Kupahandap 2. Dalam upacara tersebut Pak Imam mewakili rombongan memberikan sambutan, yaitu menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan peserta SOMAS ke Kupahandap dan mengharapkan bantuan dan partisipasi masyarakat untuk menyukseskan kegiatan SOMAS.
Kepala desa menyampaikan kegembiraan dan kebahagiaan atas kedatangan peserta SOMAS dan berharap agar ilmu yang dipelajari di sekolah ditularkan kepada anak-anak di Kupahandap sehingga memiliki motivasi belajar yang tinggi dan dapat menyelesaikan waktu belajar dengan efektif. Kepala SD Kupahandap 2 pun ikut memberikan sambutan. Beliau sangat gembira menyambut kedatangan kami dan menyampaikan kesediaannya untuk membantu kegiatan SOMAS sehingga akhlakul karimah yang diharapkan dapat terwujud.
Acara selanjutnya adalah penyerahan peserta SOMAS kepada orang tua asuh. Satu persatu nama orang tua asuh dipanggil dan diikuti oleh peserta SOMAS yang akan diasuh dan menginap di rumahnya. Kemudian mereka menuju ke bus untuk membawa barang-barang perlengkapan menuju ke rumah orang tua asuh.
2. Briefing Panitia dengan Peserta SOMAS
Setelah melaksanakan sholat maghrib, isya, dan makan malam mereka berkumpul di Musholla Babakan untuk melaksanakan briefing. Dalam briefing tersebut disampaikan agenda kegiatan yang akan dilaksanakan besok pagi dan pembagian guru pembimbing yang akan menyertai mereka di rumah penduduk.
Selain itu, ditegaskan bahwa pusat informasi dan pusat kegiatan ditetapkan di rumah Pak Lurah Kupahandap sehingga kalau ada orang tua murid yang bertamu supaya menghubungi dahulu ke Panitia di posko tersebut. Selain itu, kalau ada permasalahan dalam SOMAS agar peserta segera menyampaikannya ke posko yang beralamat di rumah Pak Lurah Kupahandap.
3. Sholat Subuh dan Kultum
Sholat subuh dilaksanakan tepat pada waktunya dan berjamah dengan masyarakat kampung Babakan. Setelah sholat subuh dilaksanakan kultum yang disampaikan oleh Anisa Budi Prayuni dan Wisnu Aditya. Dalam kultum itu Anisa menyampaikan betapa jeleknya sifat munafik apabila dimiliki oleh seorang muslim dan Wisnu Aditya menyampaikan betapa pentingnya sifat sabar yang harus dimiliki setiap pribadi muslim
4. Olah Raga dan Tafakur Alam
Setelah melaksanakan kegiatan kultum anak-anak berolah raga, yaitu berlari menyusuri jalan menuju tempat pemandian alami. Pagi yang penuh ceria, anak-anak begitu bersemangat berlari pagi. Sepanjang perjalanan pemandangan indah terhampar luas. Tetesan embun pagi terasa sejuk menyejukkan hati kita yang gersang ketika di Jakarta. Hamparan sawah luas menghijau menambah indah pemandangan pagi itu. Puncak gunung Pulosari dan gunung Karang yang masih berkabut putih semakin menambah keindahan alam yang asri itu.
Setelah berlari, kami pun berjalan lalu berlari kembali. Begitu silih berganti. Sambil menikmati hembusan angin gunung para murid bercengkrama di sepanjang jalan. Jalan yang berliku, turun naik, berbelok-belok semakin menghayutkan langkah kaki kita sehingga tanpa terasa kita sudah sampai di tempat pemandian alami.
Sungguh jernih air kolam itu meskipun banyak ikan kecil yang berenang-renang. Air yang kedalamannya 1 meter itu dasar kolamnya dapat dilihat. Di dasar kolam itu batu-batu kecil terlihat dengan jelas, bahkan ujung jari kaki pun masih dapat dilihat dengan jelas. Air itu mengalir sepanjang hari tak pernah berhenti meskipun musim kemarau. Air yang jernih dan bersih itu benar-benar alami karena tidak diberi obat seperti layaknya kolam renang di Jakarta.
Melihat air yang jernih baik anak-anak maupun bapak ibu guru semuanya terjun berenang, kecuali beberapa anak yang tidak mau berenang karena alasan tertentu. Kami asyik berenang dengan menggunakan ban mobil yang disediakan untuk disewa. Di kolam renang itu, antara guru dan murid berenang. Kami berenang tidak menggunakan pakaian renang seperti di kota karena hal itu amat tabu bagi masyarakat yang penduduknya muslim itu. Kami berenang dengan menggunakan pakaian olah raga sehingga tidak menimbulkan masalah. Selain itu, ada juga penduduk atau pengunjung yang berenang di tempat itu.
Karena begitu asyiknya bermain air dan berenang tanpa disadari waktu sudah menunjukkan jam 08.15. Kami pun mengakhiri kegiatan itu dan kembali ke Kupahandap untuk memberikan penyuluhan kesehatan kepada anak-anak SD. Akhirnya kami pulang dengan menggunakan mobil angkutan desa.
5. Bakti Sekolah
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari kedua SOMAS di SD Kupahandap 1 dan SD Kupahandap 2. Dalam kegiatan ini murid-murid program akselerasi dibagi atas 12 kelompok untuk memberikan penyuluhan kesehatan di masing-masing kelas. Setiap kelas diberikan penyuluhan oleh 4 orang murid akselerasi. Penyuluhan kesehatan yang dimaksud adalah kesehatan tubuh meliputi cara membersihkan tubuh yang baik, cara membersihkan gigi yang baik, penyuluhan tentang makanan bergizi, serta penyuluhan tentang P3K.
Murid-murid akselerasi mempraktikkan bagaimana cara menggosok gigi yan benar. Anak-anak juga diberikan makanan sehat, yaitu bubur kacang hijau, telur rebus, dan susu. Anak-anak juga mendapat paket kesehatan, yaitu pasta gigi, sikat gigi, sabun mandi, bedak, dan samphoo. Sebanyak 500 bingkisan tersebut baik makanan sehat maupun paket kesehatan merupakan sumbangan yang diperoleh dari donatur, orang tua murid, jam’iyyah, dan sponsor. Selain itu, anak-anak SD juga diajari bagaimana menggunakan obat-obatan yang ada di dalam kotak P3K. Dalam kegiatan ini setiap kelas mendapat sumbangan kotak P3K beserta isinya.
Betapa gembira anak-anak SD Kupahandap 1 dan 2 menerima penyuluhan sekaligus oleh-oleh dari murid-murid akselerasi SLTP Islam Al-Azhar 1. Kenangan yang teramat indah yang tak mungkin dilupakan baik oleh anak SD maupun murid Akselerasi dan Bapak Ibu guru.
Disamping itu, juga diadakan praktek dokter di sekolah oleh dr. Idrus Alwi, Sp.Pd dan dr. Wiyana Ocviyanti, Sp.OG. Praktek dokter ini adalah partisipasi orang tua murid untuk mengadakan pemeriksaan kesehatan gratis terhadap anak-anak SD Kupahandap 1 dan 2, serta masyarakat.
6. Menjalani Kehidupan bersama Penduduk
Kegiatan ini merupakan pengalaman baru bagi anak. Mereka menjalani kehidupan sebagai penduduk. Ada yang ikut ke sawah, ke pemijahan ikan, praktik bengkel, dan pertukangan. Semua kegiatan itu menambah pengalaman dan wawasan anak dalam hidup bermasyarakat serta mengakrabkan mereka dengan penduduk setempat. Bagi murid yang mendapatkan orang tua asuh sebagai pertani, mereka ikut ke persawahan menyusuri pematang sawah. Ada yang ikut membajak sawah, menyemai bibit padi, menanam padi, menyiangi padi, dan memetik padi atau panen.
Bagi yang orang tua asuhnya beternak ikan, mereka pergi ke kolam ikan, memancing, menangkap ikan, membakar ikan, dan makan bancaan. Selain itu, mereka juga ikut membantu ibu rumah tangga memasak nasi, membuat kolak, membuat jamu, mencuci piring, dan mencuci pakaian. Semua itu ditekuni oleh anak-anak dengan senang hati karena sudah tidak ada lagi jarak antara mereka dengan orang tua asuh. Mereka memperlakukan orang tua asuh sebagai orang tuanya sendiri, dan sebaliknya orang tua asuh pun memperlakukan mereka sebagai anaknya sendiri.
Sungguh menyenangkan hidup bersama masyarakat. Mereka menganggap desa yang mereka tempati adalah desa sendiri, tempat kelahirannya sehingga mereka leluasa berjalan-jalan tanpa ada kekhawatiran, apalagi ketakutan. Mereka merasa nyaman, damai, dan gembira menerima perlakuan masyarakat yang sangat ramah dan santun. Anak-anak kita pun berlaku santun dan merasa berhutang budi kepada mereka.
7. Penimbangan Balita dan Pemberian Makanan Sehat
Kegiatan ini merupakan kegiatan tambahan yang tidak terjadwal sebelumnya. Karena kegiatan pada hari Sabtu, 5 April 2003 di desa Kupahandap adalah penimbangan balita, maka panitia berinisiatif untuk melibatkan kegiatan tersebut sebagai bagian dari kegiatan bakti masyarakat SOMAS.
Dalam kegiatan penimbangan itu, murid-murid terlibat langsung melakukan penimbangan, pencatatan, dan pemberian makanan bergizi berupa bubur kacang hijau, telur rebus, dan susu.
8. Pentas Seni
Kegiatan pentas seni dilaksanakan pada malam terakhir kita berada di desa itu. Acara belum dimulai, tetapi masyarakat sudah berkumpul di lapangan. Pentas seni dimulai jam 08.00 dengan sajian awal pemutaran film ceramah Aa Gym dengan tema Ghibah. Kemudian dilanjutkan acara pentas seni yang diisi dengan berbagai acara. Tasya dan kawan-kawanya menyanyikan lagu dengan iriangan keyboard, pembacaan puisi oleh Mutiara dengan gadis desa Kupahandap, akapela oleh Nanda, dan pembacaan puisi oleh salah seorang guru.
Acara pentas seni diakhiri dengan pemutaran fillm yang berjudul Bingkisan Buat Presiden. Dalam film tersebut disajikan bagaimana remaja dan pemuda bangsa kita yang sudah terkena narkoba, pergaulan bebas, dan kondisi metropolitan yang penuh dengan berbagai masalah sosial. Film tersebut sangat menarik perhatian masyarakat hingga mereka belum meninggalkan tempat tersebut sebelum film itu berakhir. Pentas seni berakhir jam 23.00.
9. Tahajud dan Muhasabah
Pelaksanaan sholat tahajud tidak sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan karena ada kebijakan lain dari sie keagamaan. Anak-anak mulai berkumpul di Musholla Babakan jam 03.30 dan jam 04.00 selurah anak baru berkumpul di musholla. Ada sebagian yang sudah menyelesaikan tahajud secara berjamah, tetapi ada juga yang baru mulai tahajud. Setelah tahajud seharusnya dilanjutkan dengan muhasabah, tetapi karena waktu subuh sudah tiba akhirnya mereka melaksanakan subuh secara berjamaah. Setelah sholat subuh dilanjutkan kultum hingga jam 05.30. Karena sudah siang akhirnya muhasabah dibatalkan dan diganti dengan kultum oleh Bapak Abu Hurairah.
10. Lomba Menagkap Ikan
Kegiatan ini diadakan pada hari Ahad, 6 April 2003 yang merupakan hari terakhir SOMAS. Ini adalah kegiatan refresing bagi murid-murid setelah melakukan rangkaian kegiatan yang menyenangkan meskipun cukup melelahkan. Di sini murid-murid masuk ke dalam empang dan berlomba menangkap ikan mas. Murid-murid sangat menikmati kegiatan ini karena ini adalah pengalaman yang baru yang sangat menyenangkan bagi mereka. Adapun yang menjadi pemenang dalam perlombaan ini adalah murid kelas 2F.
Setelah ikan-ikan itu ditangkap dan dikumpulkan, penduduk desa membantu mereka membakar ikan sebagai hidangan makan bersama pada acara penutupan SOMAS. Setelah anak-anak mandi dan berpakaian rapi, anak-anak makan bersama dalam bentuk bancaan. Di atas papan diberi alas dengan daun pisang yang memanjang. Di atasnya diberi nasi putih yang dan ikan mas yang baru dibakar serta sambal dan lalapan. Anak-anak makan bersama guru dan teman-temannya. Di sinilah terlihat betapa kekeluargaan dan kebersamaan itu telah terwujud.
11. Bakti sosial
Untuk melatih kepekaan sosial, peserta SOMAS mengadakan kegiatan bakti sosial dalam bentuk memberikan paket sembako berupa minyak goreng, mie instant, gula pasir, teh, kopi, kecap, dan susu milo.
Murid-murid dibagi atas 3 kelompok. Masing-masing kelompok membagikan paket sembako dengan mendatangi rumah-rumah penduduk pada daerah yang berbeda yaitu Kampung Babakan, Kampung Lebak Purut, dan Kampung Pasar Nangka.
B. Kegiatan yang Tidak terlaksana
Adapun kegiatan yang tidak terlaksana adalah :
1. Tadarus
Kegiatan ini tidak terlaksana karena kurangnya koordinasi antara sie keagamaan dengan sie acara serta jadwal yang terlalu padat.
2. Membimbing anak membaca Al qur’an dan Membimbing sholat
Kegiatan ini tidak terlaksana karena anak-anak di daerah itu jarang yang sholat di musholla. Hal ini disebabkan mereka mengikuti sekolah agama yang diselenggarakan oleh pesantren di desa itu.
3. Muhasabah
Kegiatan ini tidak dapat dilaksanakan karena kesulitan mengumpulkan anak-anak di musholla. Hal ini terjadi karena tempat tinggal orang tua asuh berjauhan sehingga panitia harus mendatangi rumah orang tua asuh bagi murid perempuan. Selain itu, ketidaksiapan panitia dalam hal ini sie keagamaan dan sie acara untuk memprediksi kemungkinan pahit yang akan terjadi. Setelah sholat tahajud dilaksanakan ternyata waktu shubuh sudah tiba sehingga tidak memungkinkan melakukan muhasabah.
4. Membimbing belajar kelompok
Kegiatan ini kurang berhasil dilaksanakan karena sasaran kegiatan ini adalah anak-anak di rumah orang tua asuh, sementara tidak semua orang tua asuh mempunyai anak kecil yang bersekolah di SD.
5. Sepak bola persahabatan
Kegiatan ini tidak dapat dilaksanakan bersama penduduk desa karena jarak menuju lapangan sangat jauh sementara waktu yang terjadwalkan tidak sesuai dengan kondisi di lapangan. Namun demikian, anak-anak masih masih bisa bermain sepak bola bersama teman-temannya sendiri.
C. Hasil kegiatan
1. Terciptanya hubungan kekeluargaan dan kerja sama yang baik antara siswa kelas 2F dengan siswa 3G. Mereka bergaul tidak dibatasi oleh kelas tetapi sudah membaur seperti layaknya kakak dan adik. Batas senior dan junior sudah tidak ada lagi. Anak-anak 2F dengan leluasa masuk ke 3G tanpa merasa segan, malu-malu, atau takut. Demikian juga anak 3G dengan leluasa masuk ke kelas 2F tanpa merasa khawatir mendapat celaan. Kondisi ini tidak pernah terjadi sebelum SOMAS.
2. Anak-anak merasa menjadi bagian dari masyarakat dan merasa berat meninggalkan desa itu karena bermacam-macam kenangan indah mereka dapatkan di sana. Ada beberapa anak yang menangis meninggalkan desa itu, ada yang meminta agar waktu SOMAS diperpanjang sampai 2 atau 3 hari lagi, dan sebagainya.
3. Masyarakat merasa berterima kasih atas kedatangan kita dan bersyukur bisa bergaul dengan orang kota yang dapat memasyarakat serta mau menerima keadaan di desa yang serba sederhana.
4. Anak-anak telah mengaplikasikan pengetahuan dan pengalaman mereka pada saat memberikan penyuluhan di SD Kupahandap 1 dan 2.
5. Anak-anak memperoleh data yang lengkap tentang proses pengolahan pertanian dan mata pencaharian yang penduduk desa.
6. Anak-anak tumbuh kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi terhadap kehidupan masyarakat desa. Hal ini ditunjukkan dengan antusias mereka terhadap setiap kegiatan, dan keinginan mereka untuk tinggal lebih lama di desa.
7. Terciptanya hubungan yang baik antara murid, guru, dan masyarakat dalam kehidupan di desa.
8. Anak-anak sudah mulai membuat laporan kegiatan dan sudah mencapai tahap penyelesaian.
VII. Kritik dan Saran
Adapun kritik dan saran sebagai masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan kegiatan SOMAS yang akan datang adalah sebagai berikut:
1. Mengingat beratnya tanggung jawab dan kondisi lapangan yang tidak semudah dibayangkan maka kegiatan SOMAS ini memerlukan keanggotaan panitia yang lebih banyak serta komitmen terhadap tugas masing-masing panitia..
2. Sebagian panitia kurang memahami tugas dan tanggung jawab yang diembannya sehingga terjadi penumpukan tugas.
3. Kepanitian adalah sebuah team work sehingga setiap personil yang terlibat didalamnya hendaknya bekerja sama, baik pada pra SOMAS, pelaksanaan SOMAS maupun pasca SOMAS.
4. Setiap personil panitia hendaknya komitmen terhadap posko yang telah ditetapkan sehingga segala informasi dan permasalahan-permasalahan yang ada dapat langsung dimusyawarahkan dengan seluruh panitia tanpa ada campur tangan pihak lain.
5. Pimpinan sekolah hendaknya memberikan kepercayaan penuh kepada ketua panitia untuk melaksanakan program-program yang telah direncanakan dan disusun secara matang bersama timnya dan kepala desa.
6. Guru pendamping peserta hendaknya membimbing anak dan tinggal bersama mereka di rumah penduduk.
7. Yayasan hendaknya memudahkan birokrasi dalam pengajuan proposal kegiatan dan memberikan jawaban dalam waktu yang cepat.
VIII. Anggaran Dana (Terlampir)
IX. Penutup
Demikian laporan ini kami sampaikan sebagai wujud pertanggungjawaban atas kegiatan yang telah kami laksanakan. Rasa terima kasih yang tak terhingga atas dukungan dan partisipasi jam’iyyah, sponsor, orang tua murid, donatur, dan masyarakat desa yang telah membantu sepenuhnya suksesnya kegiatan ini. Demikian pula rasa terima kasih yang dalam kami sampaikan kepada pimpinan sekolah dan rekan-rekan guru yang telah memberikan dukungan dan motivasi dalam melaksanakan kegiatan tersebut. Mudah-mudahan Allah SWT memberi balasan yang berlipat atas kebaikan Bapak dan Ibu. Amiin.
Panitia SOMAS tahun 2003
Ketua Sekretaris

Rujiman, S.Pd.

Nani Suriani, S.Pd.
Mengetahui

Kepala SLTP Islam Al-Azhar Ketua Jam’iyyah

Drs. S. Imam Suwaji

Elly Santosa, S.T.

Kesimpulan

Dalam suatu laporan hendaknya menggunakan bahasa yang baik dan jelas, didasarkan oleh fakta yang benar dan meyakinkan, disajikan secara lengkap dan laporan juga harus menarik serta enak dibaca..


Daftar Pustaka

http://rangkuman-pelajaran.blogspot.com/2009/05/bahasa-indonesia-laporan-report.html

www.pusdiknakes.or.id/info/ujian/bhsindo.pdf

http://imnis.multiply.com/journal/item/31

0 Responses

Posting Komentar