uwie
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, yaitu dari pengumpulan data, analisis data sampai dengan pembahasan, maka penulis menarik beberapa kesimpulan mengenai hubungan promosi terhadap brand image pasta gigi pepsodent, diantaranya sebagai berikut :
1. Dari hasil analisis promosi yang dirasakan konsumen secara keseluruhan, maka dapat diperoleh rata-rata tanggapan 10 ibu rumah tangga di daerah Pondok Bambu rt 01/04, Jakarta-Timur terhadap promosi dapat dikatakan cukup baik. Karena, promosi dengan nilai terbaik yang dirasakan responden adalah mengenai pesan yang disampaikan dapat diterima konsumen setelah itu diikuti oleh kemampuannya untuk menarik konsumen turut serta dalam perlombaan “senyum pepsodent”. Promosi pasta gigi Pepsodent lebih menarik dibanding pasta gigi lainnya karena, desain iklan yang dapat mewakili image produk dan pemilihan media yang tepat.
2. Berdasarkan hasil analisis brand image pasta gigi pepsodent secara keseluruhan, menunjukkan bahwa brand image pasta gigi adalah cukup baik. Penilaian tertinggi responden adalah mengenai konsumen yang mengerti tentang pentingnya kesehatan gigi dan oleh karenanya selalu menggunakan pasta gigi pepsodent.
3. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien korelasi Rank Spearman (rs), menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat antara variabel X (Promosi) dan variabel Y (Brand Image pasta gigi Pepsodent) dan hubungan tersebut menunjukkan arah yang positif. Sehingga dapat dikatakan bahwa hubungan kedua variabel tersebut menunjukkan nilai yang sempurna dan menjadi pedoman bahwa perusahaan harus dapat mempertahankan kondisi tersebut.
4. Berdasarkan perhitungan analisis Uji Hipotesis, maka dapat diketahui nilai t hitung menunjukkan bahwa t hitung > t tabel, sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini berarti terdapat pengaruh positif antara promosi terhadap brand image.
5. Oleh karena nilai t hitung berada pada daerah penolakan Ho, jadi hipotesis yang diajukan penulis yaitu Promosi Mempunyai Hubungan Positif dengan Brand Image Pasta Gigi Pepsodent, dapat diterima.
6. Hasil penelitian yang penulis lakukan yaitu pengaruh Promosi terhadap Brand Image pasta gigi Pepsodent, pada akhirnya menunjukkan hasil yang positif dimana promosi berpengaruh terhadap brand image pasta gigi pesodent. Hal ini ditunjukkan oleh adanya lima pernyataan dalam variabel X yang memiliki nilai cukup baik dan hasil rata-rata menunjukkan kualitas yang baik dari para reesponden. Hal ini sangat mempengaruhi keputusan responden didalam menjawab pertanyaan dari variabel Y yang berisikan tingkat penerimaan responden terhadap brand image pasta gigi pepsodent, yang ditunjukkan oleh nilai cukup baik dari keenam pernyataan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa apa yang diterima konsumen pada saat produsen melakukan promosi terhadap produknya, seharusnya lebih baik sehingga menimbulkan tanggapan yang baik dan pengaruh terhadap tanggapan responden mengenai brand image jauh lebih baik.
5.2 Saran
Sehubungan dengan kesimpulan yang telah diambil, penulis ingin memberikan beberapa saran yang diharapkan menjadi bahan masukan dan pertimbangan bagi pihak perusahaan. Saran disini mengacu kepada aspek-aspek yang menunjukkan rata-rata paling rendah pada kategori variabel X dan variabel Y. Adapun saran-saran tersebut berkaitan dengan pertanyaan yang memiliki nilai terendah, yang diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Dari rata-rata responden yang memilih ragu-ragu pada promosi Pepsodent di televisi, seharusnya PT. Unilever dapat menciptakan konsep baru yang terlihat lebih kreatif dan inovatif sehingga lebih terlihat menarik.
2. Pada semua produk PT. Unilever yang berupa makanan, perkenalkalah hidup sehat dengan menggosok gigi sebelum dan sesudah makan.
3. Bekerjasama dengan pemerintah dalam membangun sarana kesehatan.
4. Promosi yang sudah dilakukan perusahaan harus dipertahankan dan semakin dikembangkan.
5. Dalam melakukan promosi, sebaiknya perusahaan menggunakan orang yang memiliki daya tarik terhadap konsumen.
6. Berikanlah kepuasan lebih terhadap kualitas dari Pepsodent.
7. Giatlah melakukan penyuluhan mengenai pentingnya kesehatan gigi.
8. Pereratlah ikatan konsumen dalam acara senyum pepsodent.
9. Apabila dilihat dari tanggapan para responden yang baik mengenai promosi Pepsodent, maka perusahaan harus terus mempertahankan kondisi tersebut. Disamping itu perusahaan juga harus berusaha mengembangkan promosi tersebut sehingga tanggapan responden yang awalnya baik menjadi sangat baik. Pada saat dihubungkan dengan brand image pasta gigi pepsodent hasilnya menunjukkan hubungan yang lebih lemah. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen loyal belum tentu merasa puas karena rasa puas bukan hanya diperoleh dari promosi yang diberikan oleh perusahaan melainkan oleh faktor lain.
uwie

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bagian ini, menjelaskan hasil penelitian mengenai pengaruh promosi terhadap brand image pasta gigi pepsodent. Seperti yang telah dijelaskan bahwa tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah penyebaran kuesioner yang diisi oleh responden ibu rumah tangga di daerah Pondok Bambu rt 01/04, Jakarta-Timur.
Kuesioner terdiri dari 12 pertanyaan, dimana untuk variabel X mengenai kegiatan promosi sebanyak 6 pertanyaan dan 6 pertanyaan untuk variabel Y mengenai brand image Pasta Gigi Pepsodent.
Profil Respondent
Profil responden yang ditanyakan kepada responden adalah mengenai uang saku tiap bulan dan mengenai informasi pasta gigi pepsodent.
Uang Saku (tiap bulan)
·        ≤ Rp 500.000                          : 2%
·        Rp 500.000 – Rp 1.000.000   : 4%
·        Rp 1.000.000 – Rp 1.500.000 : 3%
·        ≥ Rp 1.500.000                       : 1%
Kesimpulan,  jumlah uang saku tiap bulan responden yang berkisar Rp 500.000 – Rp 1.000.000 memiliki persentase terbesar dengan jumlah 4%, Rp 1.000.000 – Rp 1.500.000 persentasenya 3%, kurang dari Rp 500.000 persentasenya 2% dan lebih dari Rp 1.500.000 persentasenya 1%.
Pengetahuan Mengenai Pasta Gigi Pepsodent
·        Teman / saudara            : 2%
·        Televisi                          : 5%
·        Radio                                       : 3%
Kesimpulan, responden lebih banyak mengetahui produk Pasta Gigi Pepsodent dari Televisi dengan persentase 5%, radio persentasenya 3% dan dari teman/ saudara persentasenya 2%.
4.1     Penerimaan ibu rumah tangga di daerah Pondok Bambu rt 01/04, Jakarta-Timur terhadap promosi yang dilakukan PT. Unilever Indonesia Tbk sebagai produsen pasta gigi Pepsodent.
Pertanyaan kuesioner mengenai kegiatan promosi yang dilakukan PT.  Unilever Indonesia Tbk diantaranya berisikan :
·        Periklanan : Berkomunikasi dengan konsumennya dengan maksud mempengaruhi konsumennya dan meningkatkan penjualan.
·        Promosi Penjualan         : Merangsang dan mendorong pembelian terhadap produk perusahaan.
·        Hubungan Publik : Bekerjasama dan menjalin relasi untuk membuat produk lebih dekat dengan konsumen.
Dalam melaksanakan promosi, perusahaan harus melakukan tiga elemen diatas secara baik dan matang, karena ketiganya saling berkaitan sehingga mempengaruhi satu sama lainnya.
Tabel 4.1
Rata-rata tingkat Penerimaan ibu rumah tangga di daerah Pondok Bambu rt 01/04, Jakarta-Timur terhadap promosi yang dilakukan PT. Unilever Indonesia Tbk sebagai produsen pasta gigi Pepsodent
Pembahasan :
Dimensi periklanan meliputi :
1.     Pesan yang disampaikan dapat diterima konsumen.
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 2% ibu rumah tangga mengatakan setuju jika promosi pasta gigi Pepsodent mengandung pesan tentang pentingnya kesehatan gigi yang mudah dimengerti. Sedangkan interval tanggapan responden berada pada posisi rata-rata 3.0, yaitu berada pada kisaran 2,6 – 3,3 dapat dikatakan bahwa tanggapan responden cukup baik.
2.     Mewakili image produk. 
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 3% ibu rumah tangga mengatakan setuju jika promosi pasta gigi Pepsodent seperti senyum pepsodent, dapat mewakili image Pepsodent sebagai pasta gigi yang sehat dan menyenangkan keluarga. Sedangkan interval tanggapan responden berada pada posisi rata-rata 2.9, yaitu berada pada kisaran 2,6 – 3,3 dapat dikatakan bahwa tanggapan responden cukup baik.
Dimensi promosi penjualan meliputi :
3.     Tingkat ketertarikan terhadap produk.
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 2% ibu rumah tangga mengatakan setuju jika promosi pasta gigi Pepsodent lebih menarik dibandingkan pasta gigi lainnya. Sedangkan interval tanggapan responden berada pada posisi rata-rata 3.0, yaitu berada pada kisaran 2,6 – 3,3 dapat dikatakan bahwa tanggapan responden cukup baik.
4.     Dapat menuntun/ mengarahkan konsumen untuk membeli/ berpindah menjadi konsumen pepsodent.
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 4% ibu rumah tangga mengatakan setuju jika promosi pasta gigi Pepsodent lebih menarik dibandingkan pasta gigi lainnya. Sedangkan interval tanggapan responden berada pada posisi rata-rata 3.4, yaitu berada pada kisaran 3,4 – 4,1 dapat dikatakan bahwa tanggapan responden baik.
Dimensi hubungan publik meliputi :
5.     Menarik publik.
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 2% ibu rumah tangga mengatakan sangat setuju jika dalam event yang digelar pepsodent seperti lomba senyum pepsodent selalu menarik antusiasme orang banyak. Sedangkan interval tanggapan responden berada pada posisi rata-rata 2.9, yaitu berada pada kisaran 2,6 – 3,3 dapat dikatakan bahwa tanggapan responden cukup baik.
6.     Komunikasi dengan konsumen.
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 2% ibu rumah tangga mengatakan setuju jika promosi pasta gigi Pepsodent mampu mengkomunikasikan produknya kepada konsumen. Sedangkan interval tanggapan responden berada pada posisi rata-rata 3.0, yaitu berada pada kisaran 2,6 – 3,3 dapat dikatakan bahwa tanggapan responden cukup baik.
Rata-Rata nilai interval diperoleh dengan perhitungan :

Diantara keenam pernyataan tersebut nilai total rata-rata yang diperoleh menunjukkan angka 3.03 dimana nilai ini dapat dikatakan cukup baik sebab berada pada posisi 2,6 – 3,3, sehingga pengaruh promosi Pepsodent bersifat cukup baik dimata konsumen. 
4.2     Penerimaan Brand Image pasta gigi Pepsodent dikalangan ibu rumah tangga di daerah Pondok Bambu rt 01/04, Jakarta-Timur.
Pertanyaan kuesioner yang diberikan, membahas tanggapan konsumen mengenai brand image pasta gigi Pepsodent yang diantaranya :
1.     Suatu merek yang membawa  atribut tertentu kedalam pikiran konsumennya.
2.     Merek dari suatu produk dapat memberikan manfaat bagi konsumennya.
3.     Merek dapat mengatakan nilai yang dimiliki produsen.
4.     Suatu merek dapat mempresentasikan budaya tertentu.
5.     Merek yang mampu memproyeksikan suatu kepribadian tertentu.
6.     Pengguna yang memberikan citra terhadap suatu produk.

Tabel 4.3
Rata-rata tingkat Penerimaan ibu rumah tangga di daerah Pondok Bambu rt 01/04, Jakarta-Timur terhadap promosi yang dilakukan PT. Unilever Indonesia Tbk sebagai produsen pasta gigi Pepsodent



Pembahasan :
Dimensi atribut produk meliputi :
1.     Tingkat kesesuaian harga dengan kualitas.
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 3% ibu rumah tangga mengatakan setuju jika pasta gigi Pepsodent harganya terjangkau dan memiliki kualitas yang baik, sedangkan interval tanggapan responden berada pada posisi rata-rata 2.9, yaitu berada pada kisaran 2,6 – 3,3 dapat dikatakan bahwa tanggapan responden cukup baik.
Dimensi manfaat konsumen meliputi :
2.     Dapat memberikan keyakinan.
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 2% ibu rumah tangga mengatakan setuju jika menggunakan pasta gigi Pepsodent, gigi akan bersih dan menjadi lebih kuat. Sedangkan interval tanggapan responden berada pada posisi rata-rata 3.0, yaitu berada pada kisaran 2,6 – 3,3 dapat dikatakan bahwa tanggapan responden cukup baik.
Dimensi nilai meliputi :
3.     Tingkat kemantapan.
Hasil penelitian  menunjukkan sebanyak 1% ibu rumah tangga mengatakan ragu-ragu jika kualitas pasta gigi Pepsodent dikatakan lebih baik dari pada pasta gigi merek lain. Bila kita lihat interval tanggapan responden berada pada posisi rata-rata 2.9, yaitu berada pada kisaran antara 2,6-3,3. Ini dapat dikatakan bahwa tanggapan responden adalah cukup baik.
Dimensi budaya meliputi :
4.     Mudah diingat, diucapkan/ dilafalkan.
Hasil penelitian  menunjukkan sebanyak 3% ibu rumah tangga mengatakan sangat setuju jika image pasta gigi Pepsodent menggambarkan nilai medis dan mudah diingat. Bila kita lihat interval tanggapan responden berada pada posisi rata-rata 3.1, yaitu berada pada kisaran antara 2,6-3,3. Ini dapat dikatakan bahwa tanggapan responden adalah cukup baik.
Dimensi kepribadian meliputi :
5.     Konsumen sejak dahulu mendengar merek Pepsodent.
Hasil penelitian  menunjukkan sebanyak 2% ibu rumah tangga mengatakan ragu-ragu jika pasta gigi Pepsodent adalah merek familiar karena sering terdengar ditelinga kita dan banyak tersedia disekitar kita. Bila kita lihat interval tanggapan responden berada pada posisi rata-rata 3.0, yaitu berada pada kisaran antara 2,6-3,3. Ini dapat dikatakan bahwa tanggapan responden adalah cukup baik.
Dimensi pencitraan pengguna meliputi :
6.     Memberikan keyakinan.
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 3% ibu rumah tangga mengatakan setuju bahwa dirinya adalah konsumen yang mengerti tentang pentingnya kesehatan gigi dan oleh karenanya selalu menggunakan pasta gigi pepsodent, sedangkan interval tanggapan responden berada pada posisi rata-rata 2.9, yaitu berada pada kisaran 2,6 – 3,3 dapat dikatakan bahwa tanggapan responden cukup baik.
Rata-Rata nilai interval diperoleh dengan perhitungan :
Tabel 4.4
Interval tanggapan responden






Dengan demikian dapat disimpulkan dari keenam pernyataan yang telah dilontarkan kepada responden mengenai brand image pasta gigi pepsodent dinyatakan dalam nilai rata-rata 3.03 dan berada dalam interval 2,6 – 3,3 dan kondisi seperti demikian dikatakan cukup baik.

4.3     Pengaruh promosi terhadap Brand Image pasta gigi Pepsodent dikalangan ibu rumah tangga di daerah Pondok Bambu rt 01/04, Jakarta-Timur.

Untuk mengetahui tingkat validitas promosi (variabel x) dan validitas brand I,age (variabel y) dapat dijelaskan dalam analisis validitas dan reabilitas untuk mencari hubungan fungsional antara promosi (variabel x) dengan brand image (variabel y) digunakan analisis korelasi Rank Spearman dan untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel x dalam mempengaruhi perubahan variabel y, digunakan koefisien determinasi.

Validitas

Untuk mengetahui tingkat validitas dari setiap pernyataan dalam kuesioner, digunakan rumus korelasi product moment dimana perhitungannya menggunakan software SPSS.
Variabel X (Promosi)
Hasil validitas pernyataan nomor satu yang diperoleh dari perhitungan korelasi product moment adalah 0.689, karena dalam kuesioner terdapat 6 pernyataan, maka berikut disajikan ringkasan perhitungannya :
·  Pertanyaan no. 1 = 0. 689
·  Pertanyaan no. 2 = 0. 780
·  Pertanyaan no. 3 = 0. 987
·  Pertanyaan no. 4 = 0. 876
·  Pertanyaan no. 5 = 0. 889
·  Pertanyaan no. 6 = 0. 897
Dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95% dimana dengan n = 10, maka di peroleh r tabel 0. 632. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua pernyataan dalam kuesioner variabel x adalah valid karena nilai rhitung > r tabel, oleh karena itu keusioner tersebut layak menjadi alat ukur tentang promosi pasta gigi pepsodent.
Variabel Y (Brand Image)
Hasil validitas pernyataan nomor satu yang diperoleh dari perhitungan korelasi product moment adalah…..karena dalam kuesioner terdapat 6 pernyataan, maka berikut disajikan ringkasan perhitungannya :
·  Pertanyaan no. 1 = 0. 660
·  Pertanyaan no. 2 = 0. 720
·  Pertanyaan no. 3 = 0. 823
·  Pertanyaan no. 4 = 0. 770
·  Pertanyaan no. 5 = 0. 880
·  Pertanyaan no. 6 = 0. 677
Dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95% dimana dengan n = 10, maka di peroleh r tabel 0. 632. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua pernyataan dalam kuesioner variabel x adalah valid karena nilai rhitung > r tabel, oleh karena itu keusioner tersebut layak menjadi alat ukur tentang brand image pasta gigi pepsodent.
Reliabilitas
Untuk mengetahui tingkat reliabilitas dari kuesioner, digunakan teknik perhitungan alpha atau perhitungan cronbach. Dimana, perhitungannya menggunakan software SPSS10.
Variabel X (Promosi) & Variabel Y (Brand Image)
Dengan menggunakan software SPSS menghasilkan rhitung sebesar 0.8008 untuk variabel X dan r hitung sebesar 0.891. Apabila dibandingkan dengan tabel r product moment dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95% dimana dengan n=10, maka diperoleh rtabel = 0.632. sehingga rhitung > r tabel dengan demikian dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian atau kuesioner tersebut adalah reliabel. 
Koefisien korelasi (Rank Spearman)
Mencari hubungan fungsional antara promosi (variabel X) dengan brand image (variabel Y) dengan menggunakan analisis korelasi Rank Spearman dimana perhitungannya menggunakan SPSS.
Berdasarkan software SPSS maka diperoleh nilai rs sebesar 0.795. Karena, nilai rs berada diantara ± 0.76 – 1.00 maka hubungan antara promosi dengan brand image dapat dikatakan sangat kuat. 
Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel X dalam mempengaruhi perubahan variabel Y. Dengan perhitungan sebagai berikut :
Koefisien determinasi    :  x 100%
                                      : x 100%
                                      : 0.6320 x 100%
                                      : 63.20%
Dari hasil perhitungan diatas, dapat dikatakan bahwa pengaruh promosi terhadap brand image pasta gigi Pepsodent adalah sebesar 63.20%. Sedangkan sisanya sebesar 36.80% merupakan pengaruh faktor-faktor eksternal yang tidak diteliti oleh peneliti.
Uji Hipotesis
Uji hipotesis digunakan untuk membuktikan apakah suatu korelasi berarti atau tidak. Dengan kriteria sebagai berikut :
Ho     :  ≤ 0 menunjukkan tidak ada pengaruh antara Promosi dengan Brand Image atau hubungannya berlawanan arah.
Ha     :  > 0 menunjukkan terdapat pengaruh antara Promosi dengan Brand Image, yang berarti promosi mempengaruhi secara positif terhadap brand image.
Kriteria Uji
Tolak Ho, jika    ( ;dk=n-2), artinya Ha diterima.
Terima Ho, jika      ( ;dk=n-2), artinya Ha ditolak
Maka diperoleh  sebesar 2,815.
Sedangkan derajat kebebasan (df) yang digunakan untuk menghitung   adalah (n-2) = (10-2) = 8, dengan  = 0,05. Sehingga diperoleh hasil sebesar 1,860.
Jadi kesimpulannya :
Karena,  >  atau (2,815 > 1,860), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berarti hipotesa diterima, yaitu Promosi Mempunyai Pengaruh Terhadap Brand Image Pasta Gigi Pepsodent.
Kurvanya dapat digambarkan sebagai berikut :