uwie

Nama               : Yuli Komalasari
Kelas               : 3ea10
NPM               : 11208327
Tugas              : Bahasa Indonesia

Latar Belakang
Bila kita ingin menghadiri konferensi internasional, kemungkinan besar kita diminta mengajukan abstrak untuk mendapatkan dana. Abstrak kita akan dinilai sebagai cara seleksi peserta yang akan didanai. Oleh karena itu, keterampilan membuat abstrak yang baik adalah sangat penting bila kita ingin sosialisasikan prestasi kita. Membuat abstrak bukan sekadar proses penulisan. Proses mulai dengan bekerja dan belajar dari pekerjaan, serta membagi apa yang kita belajari dengan yang lain.

Abstrak adalah ringkasan dari dokumen, bukan dokumen sendiri. Sebuah abstrak untuk konferensi harus lengkap, berdiri sendiri, memberi gambaran yang jelas mengenai apa yang dilakukan, tantangan yang dihadapi, dan dampaknya pada orang lain. Walaupun abstrak sering dianggap sebagai persyaratan untuk mengikuti konferensi, keterlibatan tersebut memberi kesempatan pada kita untuk membagi pengalaman kita, dan prestasi kita. Sebetulnya abstrak boleh dianggap sebagai iklan organisasi kita dan upaya pemasaran program kita. Ingat bahwa, walaupun kita dapat mempresentasi secara oral atau poster, sebagian besar peserta tidak akan menghadiri presentasi kita, dan hanya akan mengetahui hasil kita melalui buku penerbitan abstrak atau CD-ROM.

Masalah
Mengetahui pengertian ABSTRAK dan apa saja yang ada didalam nya ?

Pembahasan
Menurut American National Standards Institute (1979), definisi abstrak adalah representasi dari isi dokumen yang singkat dan tepat. Abstrak merupakan bentuk ringkas dari isi suatu dokumen yang terdiri atas bagian-bagian penting dari suatu tulisan, dan mendeskripsikan isi dan cakupan dari tulisan.
Dua konsep utama dalam membuat abstrak:
  1. Conciseness
  2. Significance
Fungsi / Tujuan abstrak:
  • Current awareness: memudahkan para pembaca untuk mendapatkan informasi terbaru tentang suatu bidang yang diminati, tanpa harus membaca seluruh isi dokumen.
  • Menghemat waktu pembaca.
  • Melanjutkan membaca atau tidak ? 
  • Menghindari terjadi duplikasi tulisan.
  • Keyword : memudahkan dalam penyimpanan secara elektronis.
Isi Abstrak

  • Tujuan (Purpose)
Apa alasan penulis ?
Apa ide utama (main idea) dari penulis ?
  • Cakupan (Scope)
Apa yang menjadi fokus penulis ?
Dimana yang menjadi konsentrasi dari penulis ?
  • Metode (Method)
Jenis-jenis temuan yang ditampilkan penulis ?
Bagaimana penulis meyakinkan pembaca tentang validitas dari ide utamanya ?
  • Hasil (result)
Apa konsekuensi dari permasalahan atau isu yang didiskusikan penulis ?
  • Rekomendasi (recommendations)
Apa solusi yg ditawarkan penulis ?
Apakah penulis merekomendasikan perubahan atau aksi tertentu ?
  • Kesimpulan (conclusions)
Apakah penulis menggambarkan hubungan “cause & effect” ?
Apa kesimpulan yang dibuat oleh penulis dari studi yang dilakukannya ?

Tipe Abstrak
  • Descriptive Abstract
Berisi informasi yang terdapat pada tulisan
Berisikan tujuan, metode, dan cakupan dari tulisan
Tidak mencakup hasil, kesimpulan dan rekomendasi
Biasanya sangat pendek
Memperkenalkan kepada pembaca tentang subjek dari tulisan
  • Informative abstract:
Merupakan substitusi dari dokumen
Berisi spesifik informasi dari tulisan
Versi miniature dari dokumen yang mencakup tujuan, metode, cakupan, hasil, kesimpulan dan rekomendasi dari tulisan
Pendek, biasanya 10 % dari panjang tulisan
Biasanya digunakan dalam laporan penelitian

Abstrak yang baik...
Fisik :
·         Singkat
·         Indah
Isi :
·         Clear (Jelas)
·         Complete (Lengkap)
·         Concise (Singkat)
·         Cohesive (Logis/Saling sesuai)

Langkah membuat abstrak

1.  Imajinasi: Bayangkan kita sedang mempresentasikan abstrak pada konferensi, untuk membagi prestasi kita. Cara ini dapat memberi motivasi dan mendorong kita. Bila kita tidak dapat membayangkan kita di sana, tidak mungkin kita akan ke sana!
2.   Buat jadwal: Sediakan waktu untuk merevisi abstrak sedikitnya lima kali. Jangan baru mulai satu hari sebelum abstrak harus diajukan. Dan jangan lupa kita mungkin akan membutuhkan bantuan untuk membuatnya dalam bahasa Inggris juga!
3.   Tinjau pekerjaan: Cari informasi yang lengkap mengenai proyek yang akan dilaporkan. Baca laporan, wawancarai pelaku, sasaran, dll.
4.      Pilih titik utama: Pasti akan tersedia terlalu banyak informasi! Informasi ini harus disaring beberapa kali. Pilih titik yang paling penting, dan buang yang hanya menarik. Secara khusus, cari unsur utama: masalah, metode, hasil, kesimpulan, dan usulan/dampak.
5.  Buat draf: Buat naskah, sebaiknya tanpa baca laporan atau catatan. Jangan sekadar mengambil kalimat kunci dari laporan; jangan sekadar memakai bentuk laporan; hanya memberi informasi satu kali; hindari singkatan/bahasa LSM; coba membuatnya persis dan jelas.
6.      Uji coba: Baca draf di depan teman, rekan atau keluarga.
7.    Draf ulang: Memperbaiki draf berulang kali, sedikitnya 2-3 kali. Minta komentar dari rekan kerja.
8.  Setelah itu: perbaiki kelemahan dalam bentuk; perbaiki hubungan logis antara bagian; hilangkan informasi yang tidak dibutuhkan; tambah informasi baru yang dibutuhkan; hapuskan yang bertele-tele. Coba tidak melebihi jumlah kata dalam bahasa Indonesia; bahasa Inggris biasanya sedikit lebih singkat.
9.     Terjemahan: Setelah sudah baik dalam bahasa Indonesia, terjemahkannya (dengan bantuan bila dibutuhkan). Jangan membiarkan penerjemah mengubah artinya.
10.  Periksa kembali: Cetak versi akhir, cek kembali sebelum dikirim.

Pemilihan topik
Pilihan topik adalah keputusan yang paling sulit. Topik yang menarik atau luar biasa lebih mungkin dipilih untuk dipresentasikan. Biasanya terdiri dari empat sumber:
·         Ide sendiri, berdasarkan pekerjaan sendiri, apa yang langsung diamati.
·         Ide dari orang luar, berdasarkan pertanyaan atau komentar dari pengunjung atau lembaga donor.
·         Ide dari tema, jalur (track) atau kata kunci diterbitkan oleh penyelenggara konferensi.
·         Masalah hangat, misalnya buah merah atau kepatuhan untuk IDU.
Ingat bahwa topik harus sesuai dengan tema konferensi, dan dapat dicocokkan dengan track-nya. Juga jangan lupa bahwa harus ada informasi atau data yang cukup untuk mendukung topik yang dipilih.

Judul
Setelah topik ditentukan, kita harus mencari judul yang sesuai. Ingat bahwa judulnya akan mencerminkan abstrak – peserta akan memilih apakah mengikuti presentasi kita hanya berdasarkan judul. Selain itu, judul yang menarik lebih mungkin mempengaruhi panel seleksi.
·         Ingat: sering ada batas jumlah huruf, mis. 100.
·         Judul harus mencerminkan isi.
·         Harus serupa dengan semboyan, mudah diingat, dan...
·         Mendorong pembaca untuk ingin tahu lebih lanjut dan baca terus.
Asal tidak melebihi batas jumlah huruf, judul boleh mempunyai dua bagian seperti contohnya “HIV Stop di Sini; Putus rantai penularan”. Setelah membaca bagian pertama, diharapkan pembaca akan berhenti dan memikirkan bagian kedua. Setelah itu, pembaca lebih mungkin membaca abstrak keseluruhan.
Seperti bagian abstrak yang lain, judul mungkin harus ditinjau beberapa kali, dengan diminta komentar dari rekan. Cari kata/istilah yang kuat; contoh kata kuat dari peserta, mis. perjuangan, penyangkalan, pengabdian, penggerakan.

Masalah/Latar belakang
Abstrak harus mulai dengan pernyataan yang kuat dan jelas mengenai masalah, latar belakang, dan keadaan. Bagian ini harus merangsang dan memaksakan pikiran. Pembaca harus didesak untuk membaca sisa abstrak. Menunjukkan pada pembaca bahwa ada masalah penting, yang sesuai dengan keadaan mereka. Jangan lebih dari dua kalimat!

Proyek
Dalam bagian ini, menjelaskan secara singkat mengenai proyek, pengalaman, layanan atau penelitian. Bagian ini harus membahas bagaimana/kapan/siapa. Unsurnya:
·         Strategi: bagaimana kegiatan dilakukan
·         Penerapan: kegiatan apa yang dilakukan
·         Sumber daya: mitra lokal, nasional, internasional, logistik
·         Masalah dan solusi: hambatan atau pembatasan proyek dan bagaimana dampaknya diminimalkan

Hasil
Bagian ini kadang diberi judul ‘Pelajaran yang diambil’. Jangan ragu atau malu membahas ketidakberhasilan – justru orang lain dapat mengambil pelajaran yang lebih berharga dari masalah yang kita menghadapi. Pastikan bagian ini menghadapi yang berikut:
·         Bahas aspek yang penting, dan hanya aspek yang penting. Nyatakan penemuan penting secara khusus. Sebutkan ide yang inovatif (baru) yang muncul saat hasil dianalisis.
·         Harus sesuai dengan judul dan bagian sebelumnya.
·         Dasar pengamatan langsung. Hindari pikiran atau pendapat pribadi mengenai penemuan.
·         Coba sampaikan hasil secara kuantitas maupun kualitas.

Kesalahan umum
Membuat abstrak bukan pekerjaan yang mudah. Tetapi ada beberapa tips yang dapat membantu kita untuk hindari kesalahan umum.
·         Semua bagian harus seimbang. Jangan satu aspek terlalu ditekankan sedangkan yang lain diabaikan, mis. banyak informasi mengenai metode, tetapi sedikit mengenai hasil.
·         Pastikan informasi mengenai siapa, apa, kapan, di mana, bagaimana dan mengapa semuanya lengkap.
·         Harus ada hubungan logis antara unsurnya. Misalnya isi abstrak harus sesuai dengan judul. Harus ada ‘benang merah’.
·         Kesimpulan atau usulan harus didukung oleh bagian lain. Bila usulan tidak sesuai dengan apa yang digambarkan sebelumnya, pembaca akan kehilangan kepercayaan.
·         Hindari ‘curhat’/bercerita tentang masalah pribadi yang tidak berhubungan dengan abstrak.

CONTOH ABSTRAK ARTIKEL ILMIAH
Mamudji, Sri. “Mediasi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Di Luar Pengadilan.”
Majalah Hukum Dan Pembangunan 3 (Juli-September 2004): 194-209.
Berawal dari ketidakpuasan akan proses pengadilan yang memakan waktu relatiF lama, biaya yang mahal, dan rasa ketidakpuasan pihak yang merasa sebagai pihak yang “kalah”, dikembangkan mediasi sebagai salah satu cara penyelesaian sengketa di luar pengadilan. Selain itu, pengembangan mediasi juga didukung oleh berbagai faktor yaitu, (1) cara penyelesaiannya dikenal di berbagai budaya, (2) bersifat non adversial, (3) mengikutsertakan baik pihak yang langsung berkaitan maupun pihak yang tidak langsung berkaitan dengan sengketa dalam perundingan, (4) bertujuan win-win solution. Mediasi adalah negosiasi lanjutan, yaitu perundingan yang dibantu oleh pihak ketiga netral yang keberadaannya dipilih oleh para pihak. Mediator tidak mempunyai wewenang untuk mengambil keputusan. Di dalam melakukan perundingan dikenal dua teknik yaitu perundingan yang bertumpu pada posisi dan perundingan yang bertumpu pada kepentingan. Keberhasilan mediasi ditentukan oleh kecakapan mediator, oleh karena itu mediator harus menguasi berbagai keterampilan dan teknik. Agar dapat membantu para pihak menyelesaikan sengketa dan dapat menawarkan alternatif penyelesaian, mediator harus dapat memetakan apa yang menjadi penyebab konflik. Hal ini dapat dilakukan melalui pengamatan terhadap sikap, persepsi, pola interaksi, dan komunikasi yang ditunjukkan para pihak dalam perundingan. Menurut Moore, ada tiga tipe mediator, yaitu, (1) mediator jaringan sosial (social network mediator), (2) mediator otoritatif (authoritative mediator), (3) mediator mandiri (independent mediator). Di Indonesia, penyelesaian sengketa melalui mediasi dikenal tidak hanya dalam masyarakat tradisional tetapi telah diatur dalam berbagai undang-undang, misalnya Undang-undang Pengelolaan Lingkungan Hidup, Undang-undang Perlindungan Konsumen, Undang-undang tentang Kehutanan, Undang-undang tentang Perselisihan Hubungan Industrial, Undang-undang tentang Arbitrasi dan Alternatif Penyelesaian Sengketa. Untuk mediasi di pengadilan, Mahkamah Agung telah mengeluarkan Peraturan MA tentang Prosedur Mediasi Si Pengadilan.

Kesimpulan
Ada beberapa tips didalam membuat abstrak, diantaranya adalah :
·         Buat supaya pekerjaan anda terkesan menarik.
·         Hindari bahasa yang panjang dan kompleks.
·         Hindari penggunaan jargon (hyperbolis).
·         Tetapkan batasan kata dalam setiap kalimat.
·         Pastikan bahwa abstark sudah mencakup seluruh point penting dalam tulisan.
·    Abstrak pendek (100-300 kata) untuk artikel dan paper biasanya dalam satu paragraph sedangkan abstrak yang lebih panjang, untuk tesis dan laporan bisa dalam beberapa paragraph.

Daftar Pustaka
  • staf.cs.ui.ac.id/WebKuliah/Scientific-Writing/Abstrak.ppt
  • lecturer.ukdw.ac.id/othie/Abstrak-kesimp-saran.pdf - Mirip

0 Responses

Posting Komentar